Jakarta, CNN Indonesia -- Tas super mewah tak bisa dilepaskan dari merek yang satu ini. Ya. Hermes.
Fashionista yang mengikuti tren perkembangan mode tas jinjing pasti sangat hafal dengan kekhasan dan ciri dari produk asal Prancis ini.
Di Indonesia, beberapa pesohor menyukai tas buatan Prancis itu. Sebut saja penyanyi Syahrini dan penyanyi sekaligus politikus, Angel Lelga. Pada Desember 2014 lalu, Syahrini sempat memperlihatkan foto-foto dirinya di gerai Hermes di Paris dan foto dengan beberapa kantung belanja tas Hermes.
Bagaimana tas Hermes bisa digemari begitu banyak pesohor dan wanita di seluruh dunia?
Hermes bermula pada tahun 1837 saat Thierry Hermes membuka toko di pinggir jalan The Grands Boulevards of Paris dengan label Hermes. Keluarga Hermes merupakan imigran berasal dari Jerman yang menetap di Paris, Perancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika itu penikmat fashion di Paris sangat menyukai desain tas-tas Hermes yang unik. Hermes pun meraih penghargaan dari pemerintah pada tahun 1855 karena telah memenangkan Exposition Universelle di Paris. Dan juga pada tahun 1867 brand Hermes kembali meraih medali emas pada kontes tersebut.
Bisnis Hermes pun berganti-ganti kepemilikan ke keturunan pendirinya. Namun setelah Emile-Maurice wafat pada 1978, bisnis ini dikendalikan oleh Robert Dumas-Hermes, yang bukan keturunan asli dari keluarga Hermes, melainkan hanya mempunyai ikatan perkawinan dengan salah satu keluarga Hermes.
Tapi bisnis Hermes tetap moncer. Pada 1993 Hermes terjun ke bursa saham di Paris.
Pada saat itu, penjualan ekuitas yang dihasilkan sangat memuaskan. Sekitar 425.000 lembar saham melayang di lantai bursa Perancis dengan nilai 300 Euro Franc (US $ 55 pada saat itu) dengan nilai oversubscribed sebesar 34 kali.
Dumas mengatakan kepada majalah Forbes bahwa penjualan saham akan membantu mengurangi ketegangan keluarga dengan memungkinkan beberapa anggota untuk melikuidasi kepemilikan mereka tanpa memperebutkan pangsa valuasi di antara mereka sendiri.
Sampai saat ini, keluarga Hermes masih berperan sangat kuat. Mereka menguasai sekitar 80 persen saham dan termasuk orang terkaya versi Majalah Forbes.
Desain tas Hermes yang paling terkenal adalah Birkin, tas ini dirancang khusus untuk seorang penyanyi Jane Birkin pada tahun 1984. Bermula ketika terjadi insiden di pesawat yang mempertemukan Jane Birkin dan Jean-Louis Dumas (CEO Hermes).
Pertemuan itu menginspirasi Louis untuk mendesain tas yang nyaman digunakan untuk membawa banyak barang. Desainnya yang original adalah kunci tas itu, yang biasanya terbuat dari bahan metal. Pada beberapa desain dilapisi dengan emas dan juga diberi berlian.
Yang paling mahal adalah desain tas birkin yang terbuat dari kulit buaya yang bisa mencapai banderol 500 juta rupiah.
Tahun lalu, Hermes International SCA (RMS) berhasil membukukan kenaikan laba sebesar 6,3 persen. Dengan laba operasional mencapai € 621 juta ($ 818 juta) dari € 584 juta.
Berikut ini adalah beberapa tipe tas Hermes yang berbanderol besar dan harganya naik per Januari 2015. Di Indonesia, harga ini tentu akan lebih besar lagi karena belum kena pajak.
- Tas Hermes Lindy 30 dari Rp 78 juta naik menjadi Rp 92 juta.
- Tas Hermes Kelly 32 Togo dari Rp 96 juta naik menjadi Rp 112 juta,
- Tas Hermes Birkin 30 Togo Rp 118 juta. Kenaikan belum diketahui,
- Tas Hermes Birkin 30 Ostrich Rp 219 juta. Kenaikan belum diketahui.
(ded/ded)