Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berada dalam rentang 12.525-12.510 untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (27/1), dengan kecenderungan melemah karena persepsi melemahnya euro terkait pemilu di Yunani.
Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, adanya pemberitaan kemenangan Partai Oposisi Yunani dalam Pemilu di akhir pekan kemarin memberikan sentimen negatif pada laju euro.
“Pelaku pasar khawatir jika partai oposisi yang memenangkan pemilu, maka Yunani akan mengalami
default atau gagal bayar, keluar dari Zona Euro, dan berbagai persepsi lainnya,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Selasa (27/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza menilai, tentu saja sentimen tersebut membuat laju nilai tukar euro terus menunjukkan pelemahan dan kemudian dimanfaatkan dolar AS untuk menguat, sehingga rupiah pun terjungkal ke zona merah.
“Rupiah berada di bawah target level resisten 12.478. Kami masih menyarankan untuk tetap berhati-hati terhadap setiap potensi perubahan. Apalagi dengan munculnya sentimen negatif tentu dapat membuat rupiah melanjutkan pelemahannya,” ungkapnya.
Sementara, dari regional Asia, rilis berkurangnya defisit neraca perdagangan Jepang yang dibarengi dengan kenaikan ekspor memberikan sentimen positif pada laju nilai tukar yen. Namun, justru berimbas negatif pada laju bursa sahamnya.
(gen)