Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi bergerak dalam rentang 12.564-12.548 untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis (22/1), dengan kecenderungan menguat karena terdorong peningkatan yen setelah kebijakan stimulus Bank of Japan (BoJ).
Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan laju nilai tukar rupiah mampu berbalik positif karena terimbas kenaikan yen setelah BoJ memutuskan untuk menolak tambahan stimulus.
“Laju yen yang awalnya melemah terhadap dolar AS dan berimbas pada melemahnya rupiah menjadi berbalik menguat,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Rabu (21/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza menilai kenaikan pada yen mampu melampaui dolar AS dan dapat mengimbangi pelemahan pada euro dan poundsterling. Di sisi lain, menguatnya won juga turut mendukung berbalik naiknya laju rupiah.
Menurutnya, rupiah berada di atas target level resisten 12.648. Tampaknya, lanjut Reza, rupiah mampu melampaui kekhawatiran pihaknya terhadap potensi pelemahan. Laju Rupiah diharapkan masih dapat melanjutkan penguatannya.
“Namun tetap perlu mewaspadai setiap potensi perubahan. Rupiah akan berada di level 12.564-12.548 per dolar AS untuk kurs tengah BI,” ungkapnya.
Sebelumnya, berdasarkan data BI, kurs tengah rupiah ditransaksikan menguat 0,81 persen terhadap dolar AS menjadi Rp12.557 dari sebelumnya Rp12.659 pada perdagangan Rabu (21/1).
(gir/gir)