Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berada dalam rentang 12.505-12.489 untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (27/1), dengan kecenderungan menguat karena negosiasi utang Yunani dan penguatan yen serta yuan.
Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan laju rupiah sebelumnya mampu mengalami kenaikan seiring mulai meredanya tekanan euro pasca pemilihan umum di Yunani.
“Pemimpin partai oposisi (pemenang pemilu Yunani) mengatakan akan melakukan negosiasi penyelesaian utang Yunani dengan para kreditur tanpa membuat Yunani keluar dari Eurozone,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Rabu (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Reza menilai apresiasi rupiah juga turut ditopang kenaikan yen dan yuan. Yen menguat setelah Menteri Ekonomi Jepang mengatakan tidak ada waktu untuk membuat perencanaan guna menggapai target inflasi 2 persen.
“Sementara yuan menguat setelah People's Bank of China menguatkan reference rate pasca pelemahan yuan,” jelasnya.
Menurut Reza, rupiah berada di atas target level resisten 12.510. Meski mengalami kenaikan, namun investor tetap berhati-hati terhadap setiap potensi perubahan. Jika sentimen yang ada mulai positif, maka rupiah dimungkinkan masih dapat melanjutkan penguatannya.
(gen)