Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Senin (2/2) terimbas kebijakan penyelesaian utang Yunani. Indeks saham energi mengalami apresiasi seiring dengan kenaikan harga minyak dunia.
Seperti dilansir Reuters, Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis mengatakan pemerintahan baru Yunani telah mengajukan penyelesaian utang kepada kreditor internasional dengan menukar obligasi yang beredar saat ini dengan surat berharga berjenis growth-linked.
Pasca-pernyataan Varoufakis, indeks sektor energi S&P 500 menguat 3 persen. Harga minyak mentah AS juga menguat 2,8 persen menjadi US$ 49,57 per barrel kendati pasokan minyak melimpah di kilang-kilang milik AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indeks S&P 500 naik tajam di akhir sesi perdagangan setelah bergerak fluktuatif pada teritori positif dan negatif di awal perdagangan. Indeks S&P 500 meningkat 25,86 poin atau 1,3 persen ke posisi 2.020.
Indeks Dow Jones industrial naik 196,09 poin atau 1,14 persen ke level 17.361. Sedangkan Nasdaq Composite naik 41,45 poin atau 0,89 persen ke angka 4.676.
Nilai saham Exxon Mobil meningkat sebesar 2,5 persen ke angka US$ 89,58 setelah perseroan mengumumkan penurunan profit yang lebih kecil dari yang diproyeksikan sebelumnya. Tren serupa juga terjadi pada sejumlah perusahaan multinasional yang laporan pendapatannya terbilang mengecewakan.
Di awal sesi perdagangan, menurunnya output manufaktur dan konsumsi sempat mempengaruhi bursa AS. Laju pertumbuhan output sektor manufaktur pada bulan Januari lebih kecil dibandingkan ekspektasi. Selain itu, pengeluaran konsumsi AS juga mencatat penurunan terparah sejak 2009 pada Desember tahun lalu, meskipun terdapat penurunan harga gas.
Perusahaan pembangkit listrik bertenaga panas matahari merupakan subsektor yang paling kuat pergerakannya setelah Tiongkok menargetkan tambahan instalasi pembangkit listrik jenis ini sebesar 15 gigawatt pada tahun 2015, atau naik 43 persen dibanding tahun lalu. Akibatnya, nilai saham First Solar meningkat sebesar 7,5 persen ke angka US$ 45,48 per lembar saham.
Sebanyak 7,7 miliar lembar saham diperdagangkan pada sesi kemarin. Angka ini di atas rata-rata volume perdagangan selama lima sesi terakhir, di mana sebanyak 7,4 miliar lembar saham berpindahtangan menurut BATS Global Markets.
(ags/ags)