Antisipasi Rilis Pertumbuhan Ekonomi, IHSG Diprediksi Melemah

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 05 Feb 2015 07:16 WIB
Pertimbangan saham: SMGR, PGAS, PWON, SSMS, BJTM, BMTR.
Bursa Efek Indonesia. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 5.288-5.300 dan resisten 5.330-5.350 pada perdagangan Kamis (5/2), dengan kecenderungan melemah karena antisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi dan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sepanjang kuartal IV 2014.

Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan tampaknya terdapat antisipasi akan dirilisnya data tersebut oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara ekspektasi pasar terhadap PDB adalah terjadinya pelemahan.

“Dengan ekspektasi rilis PDB akan melemah, maka kami melihat adanya potensi bagi IHSG akan kembali mengalami pelemahan. Namun demikian, kami masih berharap pelemahan yang terjadi tidak terlalu dalam,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Kamis (5/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait perdagangan sebelumnya, Reza menilai pelemahan sempat terjadi karena adanya rumor terkait pemberian suntikan modal pada emiten-emiten konstruksi memberikan sentimen negatif. Terutama jika pemberian tersebut dilakukan melalui mekanisme rights issue yang harganya sempat dikabarkan berada jauh di bawah harga pasar.

“Kondisi inilah yang dialami oleh saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk, di mana setelah dirilis berita akan rights issue di harga Rp 2.525 langsung membuat saham ini ambruk, dan lebih parah lagi diikuti oleh saham-saham konstruksi lainnya, terutama saham konstruksi BUMN,” jelas Reza.

Dia menjelaskan, meski saat pemberitaan keluar belum banyak pelaku pasar yang menghitung harga wajar pasar setelah rights issue tersebut, namun secara psikologis tetap saja membuat pelaku pasar banyak melakukan aksi jual sehingga membuat indeks properti melorot.

“Namun demikian, turunnya indeks properti yang dibarengi dengan indeks perkebunan dan konsumer tidak serta merta membuat IHSG turun,” katanya.

Laju IHSG memang sempat melemah, tetapi masih mampu ditutup di zona hijau dan masih bertengger di atas level 5.300-an. Masih adanya aksi jual asing yang lebih besar dari sebelumnya dan diikuti dengan masih menguatnya laju rupiah mampu mempertahankan IHSG di zona hijaunya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER