Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menargetkan akan mengoperasikan 26 Stasiun Pengisian Bahan bakar Vi-Gas (SPB) Vi-Gas tambahan pada tahun ini. Untuk itu, perusahaan migas pelat merah tersebut akan menyiapkan dana sekitar Rp 52 miliar.
"Investasi untuk 1 SPBB Vi-Gas itu tidak besar atau sekitar Rp 2 miliar per unit. Jadi bisa dari kas internal," ujar Vice President Domestic Gas Direktorat Pemasaran Pertamina, Basuki Trikora Putra di Kantor Pusat Pertamina, Jumat (6/2).
Trikora mengatakan pembangunan 14 SPB Vi-Gas akan dilakukan di sejumlah wilayah, meliputi: Pulau Jawa bagian barat sebanyak 10 unit, di mana 7 unit di antaranya berada di jalan tol; 2 unit di wilayah Jawa Tengah; dan 2 unit lainnya di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun pembangunan SPB-Vigas dilakukan untuk mendukung program pemerintah terkait upaya konversi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).
"Selain lebih murah produk ini juga lebih memiliki kualitas. Dengan semakin banyak SPB Vi-Gas yang diintegrasikan dengan SPBU Pertamina, maka kami yakin akan semakin mendekatkan Vi-Gas kepada konsumen sehingga masyarakat mau beralih," katanya.
Meski demikian, Trikora bilang, kendala terberat penggunaan Vi-Gas terletak pada mahalnya harga
converter kit yang mencapai Rp 15 juta. Selain itu, kecilnya disparitas harga Vi-Gas dengan Premium yang mencapai Rp 1.500 per liter dan Rp 2.900 per liter dengan Pertamax, dinilai produk ini belum dianggap menarik oleh masyarakat.
“Tapi kami tetap optimistis. Semoga penambahan unit SPB Vi-Gas dapat merangsang konsumen, terutama kendaraan angkutan umum untuk dapat beralih dari mengkonsumsi BBM ke Vi-Gas," katanya.
Saat ini Pertamina telah mengoperasikan 18 SPB Vi-Gas yang terintegrasi dengan SPBU milik perseroan dan swasta di beberapa wilayah. Di antaranya 11 unit di wilayah Jabodetabek, 3 unit di Bali, dan 1 unit masing-masing di Bandung, Semarang, Yogyakarta, serta Surabaya. Selain itu, terdapat 8 unit SPB Vi-Gas di Jabodetabek yang masih dalam proses revitalisasi yang diharapkan dapat dioperasikan tahun ini.
(ded/ded)