Banjir Jakarta Timbulkan Kerugian sampai Rp 1,5 Triliun

Immanuel Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 10 Feb 2015 13:16 WIB
Bencana banjir yang melanda Jakarta selama dua hari ini telah melumpuhkan aktivitas ekonomi dan ditaksir bikin rugi sampai Rp 1,5 triliun per hari.
Air menggenangi kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai bencana banjir yang melanda Jakarta selama dua hari ini telah melumpuhkan aktivitas ekonomi dan perdagangan dan ditaksir membuat kerugian hingga Rp 1,5 triliun per hari.

Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta mengatakan banjir yang melanda kota Jakarta dua hari ini dipastikan sudah melumpuhkan aktivitas ekonomi dan perdagangan.

“Jalur distribusi stagnan, transportasi lumpuh, transaksi perbankan turun drastis, dan aktivitas perkantoran banyak yang tutup,” ujarnya di Jakarta, Selasa (10/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia memperkirakan ada 75.000 ribu kios dan toko yang tersebar di pusat-pusat perbelanjaan di wilayah kota Jakarta yang tutup. “Jika omzet mereka per hari kita rata ratakan Rp 20 juta per hari hari maka kerugian yang dialami mencapai Rp 1,5 triliun per hari,” katanya.

Lebih lanjut, dia menilai, walaupun mal buka, tetapi kios banyak yang tutup dan pengunjung sepi. Alasannya, transportasi yang tidak bisa tembus ke lokasi dan banyak karyawan yang tidak masuk kerja.

“Kerugian ini hanya pada sektor perdagangan di pusat pusat bisnis, belum termasuk kerugian akibat dari jalur distribusi yang stagnan, omzet hotel dan restoran yang juga dipastikan menurun, transaksi keuangan yang terganggu dan perkantoran yang banyak tidak beraktivitas akibat banyaknya karyawan yang tidak masuk kerja,” ujarnya.

Sarman menilai, banjir tahun ini membuktikan bahwa pemprov DKI Jakarta belum mampu mengatasi permasalahan banjir di ibukota, apalagi masih sempat masuk di ring satu kawasan Istana Negara dan Balaikota.

“Sebagai kota jasa, Pemprov DKI Jakarta harus dapat segera mengatasi dampak banjir ini karena sudah sangat mengancam kelangsungan bisnis. Dua permasalahan utama Jakarta banjir dan macet menjadi momok yang selama ini mengancam aktivitas bisnis,” ujar dia.

Pelaku usaha berharap Pemprov DKI Jakarta dengan dukungan pemerintah pusat dapat mengambil langkah-langkah strategis dengan mempercepat berfungsinya Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat.

Selain itu revitalisasi sungai yang berkesinambungan dan terintegrasi, perbaikan drainase secara keseluruhan khususnya pusat pusat bisnis sehingga dampak banjir ini dari tahun ke tahun semakin berkurang dan tidak menjadi ancaman bagi aktivitas ekonomi.

“Dengan APBD DKI Jakarta yang mencapai Rp 73 triliun, diharapkan Pemprov tidak mengalami hambatan untuk mempercepat pembenahan drainase di kota Jakarta. Kita berharap penyerapan anggaran tahun ini dapat maksimal, tidak terulang lagi seperti tahun 2014 yang mengakibatkan pembangunan infrastruktur di Jakarta sangat rendah,” kata Sarman. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER