Indonesia Pangkas Impor Minyak Justru Saat Harga Rendah

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 16 Feb 2015 13:45 WIB
BPS mencatat sepanjang Januari 2015 impor minyak dan gas bumi (migas) justru turun 37,59 persen, dari US$ 3,39 miliar menjadi US$ 2,12 miliar.
Kepala BPS
Jakarta, CNN Indonesia -- Permintaan Dewan Energi Nasional dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) agar PT Pertamina (Persero) serta perusahaan pengolah minyak swasta lain menambah porsi impor minyak mentah di saat harganya sedang rendah ternyata tidak efektif.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari 2015 impor minyak dan gas bumi (migas) justru turun 37,59 persen, dari US$ 3,39 miliar menjadi US$ 2,12 miliar.

"Nilai impor migas Januari memang turun akibat dampak penurunan harga minyak dunia dan defisit hasil minyak yang dihasilkan," ujar Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilihat dari volume, tercatat impor migas pada Januari 2015 mengalami penurunan sebanyak 1,1 juta ton menjadi 3,6 juta ton dari 4,7 ton pada Desember 2014. Penurunan tersebut disumbang oleh penurunan impor minyak mentah menjadi 1,05 juta ton pada Januari 2015 yang Desember sebelumnya tercatat 1,5 juta ton.

BPS juga mencatat adanya penurunan produk hasil minyak sebanyak 0,47 juta ton menjadi 2,38 juta ton pada Januari 2015 dan penurunan impor gas 356,8 juta kilogram pada Desember 2014 menjadi 283,9 juta kilogram pada Januari 2015.

"Harga minyak dunia turun dibarengi quantum impor minyak juga turun. Berarti ada pengurangan konsumsi dari masyarakat. Mudah-mudahan penghematan ini berlanjut agar impor kita juga berkurang," ujar Suryamin.

Sementara untuk impor secara total, nilai impor migas selama Januari 2015 adalah US$ 12,59 , atau turun 15,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara impor non migas turun 5,15 persen, dari US$ 11,05 miliar menjadi US$ 10,48 miliar.

Komponen terbesar impor non migas adalah mesin dan peralatan mekanik US$ 2,01 miliar, dan mesin dan peralatan listrik US$ 1,32 miliar.

Berikut negara-negara asal impor Indonesia:

Tiongkok US$ 2,70 miliar
Jepang US$ 1,17 miliar
Singapura US$ 660 juta
Asean US$ 2,15 miliar
Uni Eropa US$ 1,01 miliar (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER