Ruwet e-Catalog, Jokowi Bakal Blusukan

Resty Armenia | CNN Indonesia
Jumat, 20 Feb 2015 15:33 WIB
Presiden Joko Widodo menjawab keluhan sebagian besar wali kota soal ruwetnya masalah pengadaan barang dan jasa dan berencana untuk terjun ke lapangan.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) memberikan keterangan terkait polemik pelantikan Kepala Kepolisian RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/2). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Bogor, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab keluhan sebagian besar wali kota yang hadir dalam rapat konsolidasi soal ruwetnya masalah pengadaan barang dan jasa.  Jokowi juga berencana untuk terjun ke lapangan melihat kondisi langsung.

Jokowi mengaku sadar bahwa keluhan yang paling banyak disebutkan oleh para wali kota adalah persoalan prosedur yang rumit, sehingga menghambat kecepatan para pemimpin kota itu dalam bekerja.

"Inilah yang ingin kita sederhanakan," ujar Jokowi di depan Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (20/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum lagi soal kurangnya suplai barang yang akan dipakai dalam program pembangunan. Para wali kota menyampaikan, ketika akan membeli barang melalui e-catalog, sebagian besar barang tersebut belum siap, padahal harga barang sudah tertera dalam sistem elektronik pengadaan barang dan jasa itu.

"Sebetulnya kan pengadaan barang dan jasa itu paling banyak lewat lelang, tapi sekarang kita akan mempermudah, memperbanyak barang lewat e-catalog. Tapi kecepatannya kurang," kata dia.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan, sebenarnya ia tahu bahwa barang di e-catalog masih belum banyak. Padahal, dirinya ingin barang yang tersedia di e-catalog bisa lebih dari 50 persen dari total persediaan barang dan jasa.

"Tetapi problem juga. Barangya sudah masuk e-catalog, tapi kalau mau beli tidak ada barangnya. Harganya sudah ada, tapi barangnya tidak ada. Ini juga menyulitkan," ujar dia. Ia memberikan contoh, barang yang paling banyak tidak ditemukan dalam e-catalog adalah alat-alat kesehatan dan obat-obatan.

Menurut eks Wali Kota Solo itu, persoalan-persoalan seperti inilah yang sangat menghambat serapan anggaran. Ia pun berencana untuk mengecek langsung ke lapangan.

"Saya mau cek lapangan, kenapa seperti itu. Mungkin juga karena adanya perubahan kurs yang cepat berubah. Kan lebih banyak yang impor, sehingga ada perubahan kurs juga bisa rugi," kata dia. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER