Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dana talangan pengembalian uang tiket (
refund) dari Angkasa Pura II bukan bantuan untuk Lion Air. Dana itu adalah bantuan kepada penumpang dan tidak ditujukan sebagai pembelaan terhadap kelalaian Lion Air.
"Itu kan hari libur, yang punya
cash di situ ialah AP II, ini namanya B to B,” kata Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (23/2).
Dana talangan itu diberikan Angkasa Pura II setelah terjadinya keterlambatan penerbangan Lion Air yang parah, sejak Rabu (18/2). Nilainya mencapai Rp 526 juta lebih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dana itu adalah sebagian dari Rp 4 miliar yang dipersiapkan oleh Angkasa Pura II. Sedangkan pihak Lion Air sendiri mengaku tak punya duit tunai di bandara Soekarno-Hatta.
Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi sendiri mengatakan Lion Air sudah mengembalikan dana talangan tersebut melalui transfer bank. “Kami ada buktinya, sudah ditransfer tadi,” tutur Budi, di Jakarta, Minggu (22/2).
Lion Air sendiri berkewajiban memberikan
refund kepada penumpangnya yang tak jadi terbang gara-gara insiden delay yang parah itu. Batas waktunya sampai dua pekan ke depan. Nilai
refund dan kompensasinya disebut akan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno sendiri menilai tindakan PT Angkasa Pura II adalah aksi korporasi untuk menghadapi situasi darurat, sehingga tidak memerlukan izin Kementerian BUMN.
"Angkasa Pura II melihat keadaaanya sudah sangat genting," ujar Rini seusai menghadiri rapat di Kantor Kementerian BUMN, Senin (23/2). (Baca:
Menteri Rini: Talangi Lion Air, Angkasa Pura Tidak Perlu Izin)
(ded/ded)