Danai Proyek Smelter, Freeport Siapkan Dana Rp 28,7 Triliun

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 24 Feb 2015 18:42 WIB
Smelter tembaga nasional di Gresik, yang dicanangkan pemerintah, akan memiliki kapasitas pasokan sebesar 2 juta ton konsentrat tembaga.
Pekerja memeriksa proses pengolahan biji tambang PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Papua, Sabtu (14/2). Produksi tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia 80 ribu ton per hari dalam bentuk batu yang sudah di pecah yang di lebur menjadi konsentrat. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Freeport Indonesia akan menggelontorkan dana hingga US$ 2,3 miliar atau Rp 28,75 triliun untuk membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) tembaga nasional yang dicanangkan pemerintah.

"Freeport yang berkeinginan membiayai pembangunan smelter. Manajemen Freeport nantinya yang jadi legal entity dalam proyek ini," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM R. Sukhyar di Jakarta, Selasa (24/02).

Sukhyar mengatakan dalam ketetapan proyek smelter tembaga nasional juga disepakati mengenai area pembangunan proyek. Nantinya, Freeport akan membangun smelter tembaga nasional di Gresik, Jawa Timur dengan cara menyewa lahan seluas 80 hektar milik PT Petrokimia Gresik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun perusahaan pertambangan asal Amerika Serikat tersebut sudah meneken nota kesepahaman dengan Petrokimia pada Januari kemarin. "Jumat ini kami minta Freeport menyampaikan," ujar Sukhyar.

Sebagai informasi, smelter tembaga nasional akan memiliki kapasitas pasokan sebanyak 2 juta ton konsentrat tembaga.

Sukhyar menjelaskan pembangunan smelter merupakan implementasi UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dalam rangka meningkatkan nilai tambah komoditas mineral nasional. Selain itu, keberadaannya dimaksudkan pula untuk meningkatkan produksi pengolahan konsentrat PT Smelting dengan kapasitas 1,2 juta ton tembaga.

"Nanti juga akan ada smelter di Papua yang memiliki kapasitas 900 ribu ton konsentrat tembaga," katanya.

Ketetapan mengenai smelter tembaga nasional sendiri disepakati oleh empat perusahaan pemegang kontrak karya tembaga yang dikumpulkan sejak pekan lalu. Keempat pemegang KK tersebut meliputi Freeport Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, PT Gorontalo Mineral dan PT Kalimantan Surya Kencana.

Dengan adanya kepastian pembiayaan oleh Freeport, tegas Sukhyar, maka ketiga KK lainnya akan memasok konsentrat tembaga ke smelter tersebut. "Tapi belum ada kepastian berapa banyak konsentrat yang akan dipasok oleh ketiga KK tersebut," tambahnya. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER