Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang
support 5.390-5.403 dan resisten 5.427-5.432 pada perdagangan Rabu (25/2), dengan kecenderungan melemah karena sentimen pertemuan bank sentral AS (The Fed).
Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan laju IHSG sempat berada di dalam area target resisten (5.415-5.423) dan mampu bertahan di atas area target
support (.5365-5.392).
Masih adanya aksi beli membuat laju IHSG masih meninggalkan utang
gap 5342-5372.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Meski kami berharap adanya penguatan lanjutan, namun kami pun juga mewaspadai akan adanya potensi pelemahan. Karena secara historis, selama berlangsungnya pidato The Fed jarang sekali IHSG berada di zona positif. Tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Selasa (24/2).
Terkait perdagangan sebelumnya, kembali IHSG mampu bertahan di zona hijau meski minim sentimen dan diikuti dengan kembali melemahnya laju nilai tukar rupiah. Di sisi lain, penguatan laju IHSG ini berbarengan dengan cukup ramainya penyerapan hasil lelang sukuk pemerintah.
“Dari sisi nominal penawaran yang masuk lebih rendah dari lelang sukuk pemerintah sebelumnya. Namun, jumlah nominal yang dimenangkan dapat lebih tinggi dari sebelumnya sehingga menghasilkan
bid-to-cover ratio yang lebih besar,” ujarnya.
Padahal sebelumnya, penguatan IHSG mulai terbatas. Namun demikian, tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah. Penguatan IHSG pun hampir mendekati rekor tertinggi di minggu sebelumnya di level 5.427.
“Masih bertahannya investor asing untuk melakukan aksi beli mampu membawa IHSG ke zona hijau meski tipis,” ungkapnya.
Pertimbangan saham:
BBRI 12650-13075
LPCK 11350-11875
SSIA 1210-1310
BEST 660-710
KIJA 330-365
SCMA 3745-4000
(gen)