Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengaku tidak mengkhawatirkan potensi peningkatan inflasi pada Februari 2015 akibat lonjakan harga beras yang terjadi belakangan ini. Dia meyakini respons pemerintah yang cepat dengan segera menggelar operasi pasar bisa meredam harga tersebut.
“Harga beras yang meningkat itu memang menjadi perhatian. Kami menyambut baik bahwa pemerintah sudah mengidentifikasi ini dan ada supply dari Bulog dengan menyalurkan 300 ribu ton. Itu pasti bisa membuat harga beras terkendali,” kata Agus di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/2).
Namun sampai dua bulan ke depan, Agus menilai pemerintah tidak cukup hanya rutin menggelar operasi pasar beras untuk menekan harga. Sebab, pada periode Maret sampai April 2015 diperkirakan akan berlangsung panen raya yang akan membuat pasokan beras melimpah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pemerintah Pusat harus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (untuk menyerap),” kata Agus.
Turunkan Tarif AngkutanSatu-satunya faktor yang menurut Agus masih berpotensi menyumbang inflasi Februari 2015 adalah belum turunnya tarif angkutan umum dalam kota meskipun pemerintah sudah menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) sebanyak dua kali di Januari.
“Banyak angkutan kota yang belum menyesuaikan tarifnya. Kami minta supaya ini bisa segera disesuaikan sehingga bisa menekan inflasi,” ujarnya.
(gen)