Ketua Hipmi: Harga Beras Naik Bukan Semata Gara-Gara Mafia

Deddy S | CNN Indonesia
Selasa, 24 Feb 2015 15:46 WIB
Bahlil Lahadahlia, Ketua Umum Hipmi, mengatakan melambungnya harga beras gara-gara ketidakseimbangan antara suplai dan demand beras di tanah air.
Operasi pasar Bulog di Jakara. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bahlil Lahadahlia, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), mengatakan melambungnya harga beras di tanah air gara-gara ketidakseimbangan antara suplai dan demand beras di tanah air.

Demand-nya meningkat tajam sementara suplai sangat sedikit,” tuturnya, dalam keterangan resmi di Papua, Selasa (24/2). “Kalau tidak bisa diatasi secara sistematis akan terulang lagi ke depan.”

Bahlil mengatakan faktor demografi luput dari analisa para pakar dan pengambil kebijakan. Jadi, bukan semata urusan ada mafia atau tidak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia disebut sedang mengalami ledakan penduduk. Jumlah usia produktif sangat tinggi dan konsumsi pangannya tinggi.

“Bayangkan sebagian besar dari penduduk tersebut memasuki usia produktif. Tahun 2018 kita masuk era bonus demografi. Pada usia tersebut bisa dibayangkan konsumsi pangannya seperti apa? Dan beras masih menjadi sumber utama pangan kita,” kata Bahlil.

Pada tahun 2020 jumlah penduduk usia produktif di Indonesia diperkirakan akan mencapai dua pertiga dari total jumlah penduduk. Sehingga kebutuhan pangan ke depan akan meningkat tajam. Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 270 juta jiwa.

Dikatakannya, setiap 100 tahun penduduk Indonesia naik lima kali lipat. Para tahun 1900-an jumlah penduduk Indonesia hanya 40 juta.

Bandingkan dengan tahun 2000 yang telah mencapai 200 juta. “Seratus tahun lagi, kita sudah satu miliar jiwa. Kita harus pikirkan mulai sekarang bagaimana memberi makan anak cucu kita sebanyak satu miliar itu,” ujar Bahlil memaparkan.

Di sisi lain, lahan pertanian semakin sempit dan infrastruktur irigasi terbengkalai. Hal ini membuat para petani tidak tertarik lagi memanfaatkan lahannya untuk menanam padi.

“Sebab itu kita butuh modal yang besar serta investasi agar industri yang membuka lahan-lahan baru untuk persawahan. Kita harus membantu petani yang kapasitas dan modalnya sangat kecil,” katanya.

Bahlil mengusulkan anggota Hipmi untuk berinvestasi dan meningkatkan produksi beras. “Kita akan dorong anggota kita untuk masuk di beras. Solusinya harus ada investasi dan industrilisasi beras,” ujarnya.

Keterangan ini berbeda dengan penuturan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang mengatakan stok beras sangat mencukupi kalau dibandingkan dengan konsumsi masyarakat. (Baca: Menteri Pertanian Bingung Harga Beras Tinggi Saat Stok Aman)

Adapun Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menginstruksikan Perum Bulog untuk segera menyalurkan beras miskin (raskin) sebanyak 300 ribu ton untuk persediaan bulan ini. Instruksi tersebut dilakukan lantaran distribusi beras pada bulan November hingga Desember tahun lalu sempat macet karena masalah administrasi.

"Karena (ada) masalah administrasi teknis selama tiga bulan terakhir, jadi raskin yang seharusnya keluar lima ratus ribu ton sekian baru keluar sebesar 140," kata Kalla di Jakarta.

Kalla menjamin penyaluran rasin akan menjamin ketersediaan stok di masyarakat dan harga akan kembali normal.

Pada kesempatan berbeda, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan tingginya harga beras yang terjadi belakangan ini tak akan berlangsung lama. Sofyan menerangkan, tingginya harga jual beras di beberapa dearah termasuk Jakarta disebabkan oleh kurang pasokan dari petani ke pedagang.

"Maret panen signifikan, April panen raya. Jadi ini persoalan seasonal yang harus kita atasi dengan menambah pasokan sebanyak mungkin ke pasar," kata Sofyan. (Baca: JK Optimistis Harga Beras Normal Bulan Ini) (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER