Proyek Rusunami di Areal Stasiun Dinilai Tambah Kemacetan

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Kamis, 26 Feb 2015 07:30 WIB
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai PT KAI cukup menambah armada dan perjalanan untuk meningkatkan penumpang kereta, bukan dengan membangun Rusunami
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai PT KAI cukup menambah armada dan perjalanan untuk meningkatkan penumpang kereta, bukan dengan membangun Rusunami.(Getty Images/Alex Wong)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengkritik rencana sinergi PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Perum Perumnas membangun rumah susun sederhana milik (Rusunami). Darmaningtyas, Ketua Advokasi MTI, menilai keberadaan Rusunami di dekat areal stasiun justru akan menambah ruwet lalu lintas Jabodetabek.

"Sebenarnya tanpa harus membangun Rusunami pun jumlah penumpang kereta listrik akan tetap bertambah. Itu malah akan meningkatkan kemacetan," ujarnya kepada CNN Indonesia, Rabu (25/2).

Menurutnya, KAI cukup menambah jumlah armada dan perjalanan kereta listrik untuk menyerap penumpang yang lebih banyak. Namun, implikasinya kemacetan akan semakin parah selama tidak ada perbaikan manajemen lalu lintas di 29 perlintasan sebidang di Jabodetabek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perlintasan sebidang itu merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan pemda, bukan KAI. Pemerintah harus mengembangkan sistem TOD (transit oriented development) untuk mengatasi masalahtransportasi," tuturnya.

TOD merupakan salah satu pendekatan pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran, dengan memaksimalkan penggunaan angkutan massal seperti busway, kereta api kota, serta dilengkapi jaringan pejalan kaki atau sepeda. Selain itu, tempat perhentian angkutan umum yang mempunyai kepadatan tinggi biasanya dilengkapi dengan fasilitas parkir, khususnya parkir sepeda.

Untuk mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang, lanjut Darmaningtyas, MTI merekomendasikan dua opsi pengembangan infrastruktur transportasi. Yakni dengan menaikan jalur kereta di atas perlintasan sebidang atau sebaliknya membuat terowongan bawah tanah untuk menunjang kelancaran kereta.

"Konsep itu sudah lama ada di KAI dan Bappenas. Sudah masuk perencanaan Pemprov DKI dan daerah-daerah remote," tuturnya.
(ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER