Pasokan Batubara di Setop, PLN Damprat Kideco Jaya Agung

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 26 Feb 2015 17:49 WIB
PT Kideco Jaya Agung enggan meneruskan kontrak jual-beli batubara untuk memasok PLTU Cilacap dan PLTU Paiton setelah habis masa berlakunya.
Ilustrasi batubara. (
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) menyatakan telah memprotes kebijakan perusahaan tambang batubara asal Korea Selatan PT Kideco Jaya Agung yang berencana menghentikan pasokan komoditas tersebut ke beberapa pembangkit listrik setelah kontrak habis.

“Saya bilang pada mereka, ini batubara berasal dari negara siapa? Kok bisa-bisanya mereka seenaknya berbuat tanpa menghiraukan negara kita?” ujar Kepala Divisi Batubara PLN Helmi Najamuddin di Jakarta, Kamis (26/2).

Dia menjelaskan, ada dua kontrak yang terkesan dibuat ‘main-main’ oleh Kideco. Yang pertama adalah kontrak pengadaan batubara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Cilacap sebesar 500 ribu ton per tahun yang berakhir pada Desember 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Yang kedua kontrak pasokan untuk PLTU Paiton sebanyak 2 juta ton sampai Desember 2016. Setelah negosiasi, mereka cuma mau menambah setahun saja. Lah, terus habis itu mati PLTU-nya kan? Ya enggak bisa seperti itu lah,” ungkapnya.

PLTU Cilacap sendiri selama ini memasok listrik sebanyak 2x300 megawatt (MW) dan Paiton sebesar 2x600 MW untuk kebutuhan listrik di Pulau Jawa, Madura, dan Bali.

“Mereka (Kideco) beralasan terhambat kontrak ekspor. Jadi rencana mereka mau diekspor ke ‘majikan’ di Korea,” ungkapnya.

Menurut Helmi, kontrak dengan Kideco tersebut sebelumnya telah berjalan selama 10 tahun. Namun, Helmi menginginkan ada kelanjutan kontrak hingga PLTU tersebut tidak bisa digunakan lagi.

“PLTU itu masanya 30 tahun. Tapi kalau dipelihara dengan baik bisa sampai 50 tahun. Ya kami maunya sampai masanya habis. Seharusnya, perpanjangan kontrak bisa dilakukan dengan opsi dari pemilik PLTU, yaitu PLN,” ujarnya.

Mengutip data dari Kideco, sejak pertama kali beroperasi di Indonesia pada 1993 lalu, perusahaan yang dipimpin oleh Chief Executive Officer Lee Chang-hoon tersebut selalu menorehkan peningkatan produksi.

Selama 21 tahun beroperasi di Kalimantan, Kideco tercatat telah memproduksi batubara sebanyak 250,1 juta ton. Berikut data produksi batubara Kideco selama lima tahun terakhir:

2014 - 40 juta ton
2013 - 37 juta ton
2012 - 34 juta ton
2011 - 31,5 juta ton
2010 - 29 juta ton (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER