Rupiah Kembali Melemah, Wapres: Faktornya Eksternal

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Jumat, 27 Feb 2015 09:15 WIB
Pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa menghadapi pelemahan rupiah. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, pemicunya adalah faktor eksternal.
Pada perdagangan kemarin, Kamis (26/2), rupiah menguat terhadap dolar AS ke level Rp 12.862, setelah sehari sebelumnya diperdagangkan di angka Rp 12.887. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Ambon, CNN Indonesia -- Pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa menghadapi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), pemicunya adalah faktor eksternal. 

"Enam bulan terakhir ini memang tidak stabil, tapi ini faktor luar yang mempengaruhi bukan dalam," kata Kalla, ketika melakukan lawatan kerja ke Maluku, Kamis (26/2).
 
Wapres menuturkan pemerintah tidak bisa melakukan apa-apa untuk menstabilkan rupiah mengingat pemicunya berasal dari eksternal. Namun, JK menilai ada sisi positif dari depresiasi kurs, yakni ekspor Indonesia akan semakin menguat dan menekan laju impor.

"Salah satunya pelemahan ini masih dampak Yunani, Euro melemah sehingga Dollar AS menguat," katanya menjelaskan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah terjerembab di level Rp 12.887 per dolar AS pada perdagangan Rabu (25/2). Kemarin, Kamis (26/2), rupiah sedikit menguat dan bertengger di level Rp 12.862 per dolar AS, tetapi masih jauh di bawah target Rp 11.900 di APBNP 2015.  

Bank Indonesia (BI) sendiri dinilai sudah tidak lagi fokus mengontrol tinggi atau rendahnya nilai tukar rupiah, tetapi lebih kepada real effective exchange rate (REER). Bank sentral tampaknya tidak bisa melawan arus pasar sehingga kebijakan yang diambil adalah melepas rupiah mengikuti dinamika pasar. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER