Pertamina Tegaskan Elpiji 3 Kg Hanya Untuk Orang Miskin

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Jumat, 27 Feb 2015 10:48 WIB
Pertamina segera memberlakukan mekanisme distribusi elpiji 3 Kg secara tertutup gun amemastikan bahan bakar subsidi itu menyasar ke pengguna yang tepat.
Ratusan warga antre membeli bahan bakar gas elpiji subsidi ukuran 3 kilo di salah satu SPBU, Kampung Mulia, Banda Aceh, Kamis (12/2). Warga mengaku terpaksa antri lebih awal untuk mendapatkan gas elpiji subsidi 3 kilo seharga Rp. 16.000 per tabung karena stoknya terbatas dan guna menghindari pembelian elpiji di tingkat pengecer yang harganya lebih mahal, yakni Rp. 28.000 hingga Rp. 34.000 per tabung. (ANTARA FOTO/Ampelsa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satu cara menarik dilakukan PT Pertamina (Persero) untuk mengantisipasi berpindahnya (migasi) konsumen elpji 12 kilogram ke 3 kilogram. Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, pihaknya telah mengganti tulisan himbauan yang tertera di sisi tabung elpiji 3 kg.

"Hari ini kami perintahkan tulisan elpiji dilarang digunakan restoran diganti menjadi elpiji hanya untuk orang miskin," tuturnya di Jakarta, Kamis (26/2) malam.

Perubahan ini sendiri, jelas Bambang, sebagai pesan bahwa hanya orang yang tidak mampulah yang berhak membeli gas bertabung hijau tersebut. Sebab, gas elpiji 3 kg merupakan komoditas yang disubsidi oleh pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu pun kalau Bapak Menteri setuju. Kalau orang kaya beli gas 3 kg, itu kami sebut dia miskin," katanya.

Selain perubahan tulisan, lanjut Bambang, untuk memastikan elpiji 3kg dapat disalurkan secara tepat  pihaknya akan segera memberlakukan mekanisme distribusi tertutup. Guna merealisasikan rencana itu, jajaran Pertamina menargetkan pendataan mengenai detil pangkalan elpiji bisa selesai bulan ini.

"Untuk bantu distribusi tertutup, kami menerapkan Simolek. Distribusi tertutup sendiri akan diuji coba di pangkalan," terangnya.

Berdasarkan evaluasi Pertamina, adanya migrasi dari gas elpiji 12 kg ke 3 kg disebabkan oleh disparitas harga yang terlalu jauh antara kedua produk. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah merampungkan persiapan atas pelaksanaan mekanisme distribusi tertutup.

"Pola distribusi tertutup lagi persiapan dan masih dalam bentuk pilot project atau lesson learn. Hasilnya akan disempurnakan dan baru diterapkan ke seluruh wilayah dalam beberapa waktu ke depan," ujar Wiratmaja. (ags/ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER