Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan bergerak pada kisaran Rp 13.075-Rp 12.987 (kurs tengah Bank Indonesia) pada perdagangan Selasa (3/3). Rupiah kecenderungannya masih akan melemah karena minim sentimen positif.
Reza Priyambada, Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia, mengatakan laju rupiah masih melanjutkan pelemahannya seiring respons pelaku pasar terhadap rilis deflasi sebesar 0,36 persen, yang merupakan kelanjutan dari deflasi bulan sebelumnya 0,24 persen.
“Dengan dirilisnya angka deflasi membuat pelaku pasar berekspektasi akan adanya potensi penurunan suku bunga sehingga rupiah pun kian melemah,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Selasa (3/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza menambahkan pelemahan ini pun turut didukung oleh pelemahan sejumlah mata uang Asia, terutama yen setelah dirilisnya penurunan belanja modal Jepang. Demikian pula dengan yuan, melemah setelah bank sentral Tiongkok menurunkan suku bunga acuannya.
“Pelemahan ini memberikan kesempatan bagi dolar AS untuk menguat meski data-data AS yang dirilis tidak cukup positif,” jelasnya.
Reza menjelaskan laju rupiah berada di bawah target level
support Rp 12.873. Belum adanya sentimen positif terhadap laju rupiah membuat mata uang Garuda tersebut masih dalam tekanan. Untuk itu, Reza menilai investor sebaiknya tetap mewaspadai pelemahan lanjutan.
Sebelumnya, kurs tengah rupiah ditransaksikan melemah 1,01 persen terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (2/3). Berdasarkan data BI, kurs tengah rupiah bertengger di level Rp 12.993 per dolar AS, dari kurs tengah sebelumnya Rp 12.863 per dolar AS.
(ags)