Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan menguat berada dalam rentang 13.075-12.960 untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (3/3), menyusul kecenderungan menguatnya sentimen negatif data ekonomi AS.
Reza Priyambada, Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia, mengatakan laju rupiah sempat kembali mengalami kenaikan meski tipis pasca mengalami pelemahan di awal perdagangan pada pekan ini.
“Tampaknya penguatan dolar AS dalam beberapa hari terakhir dimanfaatkan pelaku pasar untuk aksi ambil untung (
profit taking),” ujarnya seperti dikutip dari riset, Rabu (4/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, lanjut Reza, dengan adanya rilis negatif dari
construction spending dan indeks manufaktur AS, serta
Purchasing Managers Index (PMI) yang mengalami penurunan, berimbas pada melemahnya dolar AS.
Sehingga, lanjut Reza, rupiah pun dapat memanfaatkan kondisi tersebut sebagai berkah untuk menguat. Laju rupiah berada di atas target level resisten 12.987. Penguatan yang terjadi dimungkinkan hanya sementara dengan memanfaatkan momentum melemahnya dolar AS.
“Meski kami berharap akan adanya penguatan lanjutan, namun tetap mewaspadai pelemahan lanjutan,” jelasnya.
Sebelumnya, kurs tengah rupiah ditransaksikan menguat 0,24 persen terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (3/3). Berdasarkan data BI, kurs tengah rupiah bertengger di level Rp 12.962 per dolar AS, dari kurs tengah sebelumnya Rp 12.993 per dolar AS.
(ags/gen)