Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) mulai hari ini, Kamis (5/3) memasang label "Hanya untuk Masyarakat Miskin" pada setiap tabung gas elpiji 3 kilogram (kg) yang dijualnya. Label tersebut diharapkan bisa membuat masyarakat berduit lebih malu untuk membeli gas bersubsidi tersebut.
"Kalau mengacu aturan (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008) yang boleh membeli gas 3 kg adalah masyarakat dengan pengeluaran tidak lebih dari Rp 1,5 juta per bulan. Sementara wiraswasta yang boleh membeli hanya yang omsetnya Rp 300 juta per tahun atau yang asetnya tidak lebih dari Rp 50 juta," ujar Media Manager Pertamina Adiatma Sardjito di Tangerang.
Selain penerapan label tersebut, Adiatma bilang hari ini Pertamina juga mengadakan operasi pasar di sejumlah wilayah demi menyiasati rumor kelangkaan yang belum lama ini ramai diberitakan. Akan tetapi, dari pantauan di lapangan operasi pasar terlihat sepi pembeli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini menandakan bahwa di beberapa titik yang kemarin diberitakan tidak terjadi kelangkaan. Padahal kami sudah menyurati ketua RT agar mengimbau masyarakatnya untuk bisa membeli gas elpiji 3 kg dengan HET (Harga Eceran Tertinggi)," tuturnya.
Di kawasan Sepatan, Tangerang, Banten, Pertamina mengadakan operasi pasar di tiga titik. Untuk setiap titik, disediakan satu truk pengangkut dengan volume mancapai 560 tabung. Namun, sejak mulai digelar pada pukul 08.00 sampai 10.00 WIB tadi, pembelian gas di agen penjual tempat dilakukannya operasi pasar tak lebih dari 10 tabung.
"Bahkan di kawasan yang dikabarkan mengalami kelangkaan gas seperti Depok, setelah dilakukan operasi pasar hanya terjual 40 sampai 60 tabung. Jadi tidak benar ada kelangkaan, kalau pun ada itu permainan di pengecer dan bukan domain pengawasan Pertamina," kata External Relation Pertamina Pemasaran Region III,Jawa Bagian Barat Milla Suciani.
(gen)