Menteri Susi: Pelemahan Rupiah Insentif Buat Indonesia

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2015 16:31 WIB
Rupiah melemah 0,45 persen pada paruh pertama perdagangan hari ini, Kamis (5/3) dan bertengger di level Rp 13.022 per dolar AS berdasarkan kurs tengah BI.
Rupiah melemah 0,45 persen pada paruh pertama perdagangan hari ini, Kamis (5/3) dan bertengger di level Rp 13.022 per dolar AS berdasarkan kurs tengah BI. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berlanjut dan menembus angka psikologis Rp 13.000 pada paruh perdagangan hari ini, Kamis (5/3). Menyikapi hal tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menilai pelemahan kurs menjadi insentif bagi Indonesia untuk mendorong ekspor dan mengejar  swasembada pangan.

"Itu insentif buat kita mandiri. Seharusnya kita bisa swasembada, impor itu harus dikurangi," kata Susi di Kantornya, Jakarta, Kamis (5/3).

Pelemahan kurs, kata Susi, menguntungkan bagi kemandirian pangan Indonesia, tak terkecuali di sektor kelautan dan perikanan. Menurut Susi, fenomena ini diharapkan mengurangi impor pakan ikan sekaligus mendorong produksi komoditas tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Susi juga menyoroti dampak negatif yang timbul dari pelemahan rupiah terhadap kelangsungan usaha para importir ikan. "Saya ingin ini menjadi kemandirian ekonomi, bisa lebih mandiri jadi mereka tidak impor lagi," tuturnya.

Sebagai informasi, rupiah ditransaksikan melemah 0,45 persen pada paruh pertama perdagangan hari ini, Kamis (5/3) dan bertengger di level Rp 13.022 per dolar AS berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI).

BI menilai pelemahan kurs masih dalam kisaran yang aman karena belum melampaui batas psikologis tahun lalu yang minus sekitar 10 persen. Bank sentral saat ini masih mengantongi cadangan devisa US$ 114,25 juta, yang dinilai cukup untuk membayar impor dan utang Indonesia selama 6 bulan ke depan. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER