Minim Aksi Beli, IHSG Diprediksi Melemah

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 06 Mar 2015 06:11 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak pada rentang support 5.445-5.450 dan resisten 5.465-5.470.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/2). IHSG ditutup menguat 52,95 point atau 0,99 persen pada level 5.390,45 setelah sebelumnya sempat menyentuh level 5.415,38. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan Jumat (6/3) menyusul penurunan volume transaksi beli. Indeks kemungkinan akan bergerak pada rentang support 5.445-5.450 dan resisten 5.465-5.470.

Reza Priyambada, Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia, mengatakan laju IHSG sempat berada di area target resisten (5.458-5.472) dan mampu bertahan di atas area target support (5.425-5.435).

“Meski laju IHSG dapat bertahan dari pelemahan, namun terlihat volume transaksi beli mulai berkurang,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Jumat (6/3)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reza menjelaskan aksi-aksi ambil untung (profit taking) akan membayangi laju IHSG sehingga potensi penguatannya menjadi lebih terbatas. Untuk itu, menurutnya, investor harus tetap mewaspadai potensi pembalikan arah.

Terkait perdagangan sebelumnya, laju IHSG mampu melampui kekhawatiran Reza akan adanya pelemahan dan sekaligus mampu memenuhi harapan akan adanya pelemahan terbatas. Bahkan, laju IHSG mampu berbalik ke zona hijau.

“Tampaknya pelaku pasar hanya memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk kembali masuk melakukan aksi beli. Sebelumnya kami sampaikan Laju IHSG kami perkirakan berpotensi mengalami pelemahan lanjutan,” jelasnya.

Apalagi jika aksi jual semakin membesar dengan belum adanya sentimen yang signifikan, membuat IHSG dapat berbalik menguat. Reza menyatakan, jika pelemahan berlanjut, maka bukan tidak mungkin laju IHSG akan mendekati utang gap 5.342-5.372.

“Berbeda dengan sebelumnya dimana laju IHSG kali ini menguat berbarengan dengan melonjaknya nilai rupiah yang melampaui estimasi psikologis Rp 13.000 per dolar AS dan sempat terjadinya aksi jual investor asing,” jelasnya. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER