Otoritas moneter, Bank Indonesia (BI) mencatat besaran cadangan devisa (cadev) di akhir Februari 2015 mencapai US$ 115,5 miliar, atau meningkat US$ 1,3 miliar dari posisinya di Januari pada posisi US$ 114,2 miliar.
Berdasar catatan BI, peningkatan cadev disebabkan oleh meningkatnya devisa hasil ekspor minyak dan gas (DHE Migas) nasional yang melebihi dari pagu pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah. Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, besaran cadev Indonesia sendiri sudah mulai menunjukkan perbaikan sejak akhir 2014.
"Secara umum saya anggap itu bagian dari ekonomi Indonesia yang sehat. Jadi pesan saya ekonomi indonesia dalam keadaan baik," ujar Agus saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (6/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih berdasar data BI, posisi cadev per akhir Februari 2015 kemarin diyakin mampu membiayai tujuh bulan impor. Disamping itu, jajaran BI pun menilai dengan posisi cadev di level US$ 115 miliar mampu mendukung ketahan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
"Jadi jangan percaya yang menghembus-hembuskan kalau ekonomi indonesia tidak baik. Ekonomi Indonesia itu baik," pungkas Agus.