Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan ritel PT Sumber Alfaria Tbk atau yang dikenal dengan Alfamart mencatat penurunan laba bersih sebesar 0,8 persen sepanjang 2014, menjadi Rp 533,54 miliar dari capaian tahun sebelumnya Rp 538,35 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip pada Senin (9/3), pendapatan perseroan sebenarnya naik 19,7 persen menjadi Rp 41,77 triliun dari perolehan tahun sebelumnya Rp 34,89 triliun. Sayangnya, beban pokok juga menanjak 19,3 persen dari beban pokok tahun sebelumnya Rp 28,57 triliun menjadi Rp 34,10 triliun.
Sementara itu, laba bruto naik 12 persen menjadi Rp 7,07 triliun dari perolehan tahun sebelumnya Rp 6,31 triliun. Laba usaha juga turut naik 22,8 persen menjadi Rp 1,16 triliun dari laba usaha tahun sebelumnya Rp 944,65 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, biaya keuangan naik 61,88 persen menjadi Rp 466,49 miliar dari Rp 288,16 miliar. Namun, laba sebelum pajak masih menanjak menjadi Rp 702,95 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp 667,02 miliar.
Lebih lanjut, beban pajak naik jadi Rp 130,63 miliar dari beban pajak tahun sebelumnya yang Rp 107,18 miliar. Sementara total aset Alfamart per Desember 2014 mencapai Rp 13,99 triliun, naik dari total aset per Desember 2013 yang sebesar Rp 10,96 triliun.
Sebelumnya, Alfamart telah menuntaskan proses transaksi pembelian 30 persen atau sebanyak 864,71 juta kepemilikan saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dari Lawson Asia Pacific Holdings Pte. Ltd.
Alfamart dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (9/12) mengatakan transaksi pembelian saham dilakukan perseroan melalui pasar negosiasi dengan harga Rp 600 per saham, sehingga total nilai transaksi pembelian saham ini sebesar Rp 518,82 miliar.
Berdasarkan perhitungan, dengan tuntasnya proses pembelian saham ini, maka kini kepemilikan saham Sumber Alfaria atas Midi Utama meningkat jadi 86,72 persen dari sebelumnya sebesar 56,72 persen.Perusahaan ritel PT Sumber Alfaria Tbk atau yang dikenal dengan Alfamart mencatat penurunan laba bersih sebesar 0,8 persen sepanjang 2014, menjadi Rp 533,54 miliar dari capaian tahun sebelumnya Rp 538,35 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip pada Senin (9/3), pendapatan perseroan sebenarnya naik 19,7 persen menjadi Rp 41,77 triliun dari perolehan tahun sebelumnya Rp 34,89 triliun. Sayangnya, beban pokok juga menanjak 19,3 persen dari beban pokok tahun sebelumnya Rp 28,57 triliun menjadi Rp 34,10 triliun.
Sementara itu, laba bruto naik 12 persen menjadi Rp 7,07 triliun dari perolehan tahun sebelumnya Rp 6,31 triliun. Laba usaha juga turut naik 22,8 persen menjadi Rp 1,16 triliun dari laba usaha tahun sebelumnya Rp 944,65 miliar.
Di sisi lain, biaya keuangan naik 61,88 persen menjadi Rp 466,49 miliar dari Rp 288,16 miliar. Namun, laba sebelum pajak masih menanjak menjadi Rp 702,95 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp 667,02 miliar.
Lebih lanjut, beban pajak naik jadi Rp 130,63 miliar dari beban pajak tahun sebelumnya yang Rp 107,18 miliar. Sementara total aset Alfamart per Desember 2014 mencapai Rp 13,99 triliun, naik dari total aset per Desember 2013 yang sebesar Rp 10,96 triliun.
Sebelumnya, Alfamart telah menuntaskan proses transaksi pembelian 30 persen atau sebanyak 864,71 juta kepemilikan saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dari Lawson Asia Pacific Holdings Pte. Ltd.
Alfamart dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (9/12) mengatakan transaksi pembelian saham dilakukan perseroan melalui pasar negosiasi dengan harga Rp 600 per saham, sehingga total nilai transaksi pembelian saham ini sebesar Rp 518,82 miliar.
Berdasarkan perhitungan, dengan tuntasnya proses pembelian saham ini, maka kini kepemilikan saham Sumber Alfaria atas Midi Utama meningkat jadi 86,72 persen dari sebelumnya sebesar 56,72 persen.