Menkeu: Rupiah Melemah, APBN Surplus

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2015 15:05 WIB
Menkeu menyatakan setiap pelemahan kurs sebesar Rp 100 per dolar Amerika Serikat akan menciptakan surplus pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Wapres Jusuf Kalla (kanan) didampingi Menkeu Bambang Brodjonegoro (kiri) memberikan keterangan pers usai rapat kabinet terbatas bidang perekonomian di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/12).(Antara Foto/Widodo S Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) optimistis kegiatan ekonomi nasional mampu berjalan dengan baik kendati rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat hingga menembus Rp 13.000.

"(Nilai Tukar Rupiah) Rp. 13.000 itu sama dengan sepuluh tahun lalu kira-kira Rp. 8.000 jangan liat yang sekarang dibandingkan dengan itu, tapi yang perlu itu kita bisa berjalan dengan kondisi ini," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (11/3).

Pernyataan JK tersebut diamini oleh Menteri Keungan Bambang P.S. Brodjonegoro. Menurut Bambang, meski rupiah melemah tetapi kondisi perekonomian berjalan normal selaras dengan terjaganya stabilitas makro.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Menkeu menyatakan setiap pelemahan kurs sebesar Rp 100 per dolar Amerika Serikat akan menciptakan surplus pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kendati demikian, dia menolak jika dikatakan pemerintah mencari keuntungan dengan sengaja membiarkan terjadinya depresiasi kurs.

"Memang kurs yang terjadi sekarang berada di atas asumsi APBN di angka Rp 12.500 per dolar AS, namun saya sampaikan bahwa setiap pelemahan kurs sebesar Rp 100 akan menciptakan surplus di APBN," ujar Bambang di Jakarta, Selasa (10/3).

Menurut Bambang, pemerintah justru menghawatirkan risiko pembengkakan utang swasta akibat fenomena kurs global ini. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER