Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan terdepresiasi pada perdagangan Kamis (12/3). Rupiah kemungkinan bergerak dalam rentang Rp 13.175-Rp 13.158 per dolar AS di tengah sentimen pasar uang yang masih lemah.
Reza Priyambada, Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia, mengatakan meski rupiah terlihat bergerak menguat terhadap yen, euro, dan poundsterling, tetapi terhadap dolar AS trennya melamah.
“Apalagi pelaku pasar terlihat khawatir dengan tren turunnya rupiah sehingga lebih memilih mentransaksikan dolar AS. Di sisi lain, masih cenderungnya penurunan laju ketiga mata uang tersebut terkait sentimen internalnya justru membuat laju dolar AS berkesempatan melaju naik,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Kamis (12/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lanjut Reza, munculnya persepsi dan penilaian pelaku pasar terhadap pemerintah dan BI yang terkesan membiarkan pelemahan rupiah. Hal itu turut membuat laju rupiah kian melemah meskipun dari sisi keduanya telah berupaya menyiapkan langkah kebijakan untuk meredam penurunan pada rupiah.
“Laju rupiah berada di bawah target level support 13.063. Belum adanya sentimen positif bagi rupiah membuat lajunya masih dalam tren pelemahan. Namun demikian, kami harapkan pelemahan tersebut dapat lebih terbatas,” jelasnya.
Berdasarkan kurs tengah BI, rupiah ditransaksikan melemah 0,80 persen terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (11/3). Rupiah ditutup pada level Rp 13.164 per dolar AS, turun 105 poin dari posisi hari sebelumnya Rp 13.059 per dolar AS.
(ags)