Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) menargetkan bisa membuka kembali wahana Sea World pada April 2015. Saat ini manajemen perseroan tengah melakukan audit atas aset yang telah dikembalikan pengelola sebelumnya yaitu PT Sea World Indonesia pada 13 Februari 2015 lalu sebelum membuka kembali wahana akuarium raksasa di bagian Utara kota Jakarta tersebut.
Roy Sanaruan, Kepala Departemen Properti I Jaya Ancol menjelaskan sesuai rencana manajemen nantinya perseroan akan mengoperasikan sendiri wahana yang dibangun Sea World Indonesia pada 21 September 1992 lalu.
“Saat ini masih dalam proses pengalihan, nantinya akan dioperasikan sendiri oleh Jaya Ancol. Jadi untuk sementara masih ditutup karena persiapan peralihan tersebut, persiapan untuk dibuka kembali,” ujar Roy di Jakarta, Selasa (17/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Perusahaan Jaya Ancol Metty Yan Harahap menambahkan, Sea World akan segera dibuka setelah proses audit aset selesai dilakukan bersama Sea World Indonesia.
“Bisa dibilang melakukan audit untuk mencocokkan antara aset fisik yang ada di lapangan dengan yang disebutkan dalam laporan keuangan mereka. Kami cek lagi,” kata Metty.
Dia menambahkan, proses audit dilakukan sendiri oleh auditor internal perseroan dengan target selesai Maret 2015 ini.
“Targetnya audit selesai Maret 2015, bahkan sebenarnya kalau bisa di akhir Maret sudah bisa beroperasi lagi,” ujarnya.
Siap Beli IkanTidak hanya aset berupa bangunan dan akuarium yang akan dicocokkan oleh Jaya Ancol berdasarkan laporan keuangan Sea World Indonesia. Namun aset seperti ikan dan biota laut yang selama ini menghuni akuarium Sea World bakal turut dicocokkan.
“Kalau ikan dan lain-lainnya masuk dalam aset mereka, ya harus diserahkan kepada Jaya Ancol. Namun kalau tidak termasuk aset, nanti kami akan hitung-hitungan untuk membelinya. Kalau tidak mau menjualnya kepada kami oke, silakan mereka bawa,” ujar Metty.
Dia juga memastikan rencana pembangunan Dufan Ocean Theme Park di Pulau K, salah satu pulau reklamasi besar yang akan dibangun Jaya Ancol dekat dengan taman rekreasi Dufan tidak lantas menggantikan Sea World sebagai wahana akuarium terbesar di Indonesia.
“Konsepnya berbeda. Kalau Sea World kan akuarium, sementara Dufan Ocean Theme Park itu tempat rekreasi dengan banyak wahana airnya. Sampai akhir tahun ini proses reklamasi 32 hektare pantainya ditargetkan selesai, dan akan mulai dibangun tahun depan dengan investasi sekitar Rp 2 triliun,” kata Metty.
Sebagai informasi, kontrak Jaya Ancol dengan PT Sea World Indonesia dibuat 21 September 1992 dan berakhir 4 Juni 2014 dengan skema kerjasama bangun, kelola, alihkan (build , operate, transfer/BOT).
Pada Oktober 2014 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menginstruksikan Jaya Ancol untuk menutup wahana Sea World. Ahok mengatakan perintah penutupan dikeluarkan karena manajemen Sea World salah menafsirkan perjanjian kontrak kerja pengelolaan wahana tersebut.
Menurutnya manajemen Sea World menafsirkan perpanjangan kontrak pengelolaan bersifat otomatis. Padahal seharusnya setelah kontrak berakhir, kontrak harus diperbarui dengan kontrak baru yang berisi kesepakatan-kesepakatan baru.
Karena pengelola Sea World tidak juga menyerahkan wahana tersebut setelah perjanjian berakhir, maka Jaya Ancol mengajukan gugatan kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) pada April 2013. Sementara Sea World malah mengajukan gugatan balik ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara dan tetap melayani pengunjung. Karena itulah Ahok memerintahkan wahana milik salah satu perusahaan Lippo Group itu untuk dipagari.
Tren penurunan pendapatan Jaya Ancol dari wahana Sea World sudah dirasakan sejak Januari-Juni 2014. Sepanjang periode tersebut, Jaya Ancol hanya menerima pendapatan Rp 1,69 miliar dari Sea World atau turun 15,5 persen dibandingkan pendapatan periode yang sama di 2013 sebesar Rp 2 miliar.