Aksi Jual Mulai Marak, Penguatan IHSG Berpotensi Terbatas

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mar 2015 06:53 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 5.420-5.427 dan resisten 5.450-5.478 pada perdagangan Rabu (18/3).
Pegawai memperhatikan pergerakan saham melalui laptop, dalam pameran Keuangan Rakyat, Jakarta,Minggu, 21 Desember 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 5.420-5.427 dan resisten 5.450-5.478 pada perdagangan Rabu (18/3), dengan kecenderungan menguat terbatas karena mulai maraknya aksi jual.

Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan laju IHSG sempat melampaui area target resisten (5.445-5.456) dan mampu bertahan di atas area target support (5.395-5.405).

“Potensi penguatan IHSG kembali tertahan dengan masih adanya aksi jual pelaku pasar sehingga dapat memunculkan peluang pembalikan arah melemah jika tidak didukung oleh sentimen positif. Diharapkan penguatan dapat berlanjut dan tetap cermati arah pasar serta sentimen yang ada,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Rabu (18/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait perdagangan sebelumnya, Reza menyatakan meski pihaknya sempat khawatir akan berlanjutnya pelemahan saat terjadi penurunan di pertengahan sesi pertama, namun di akhir sesi laju IHSG dapat menapak di zona hijau.

“Penguatan ini sejalan dengan sejumlah sentimen positif dimana laju BI rate masih dipertahankan di level 7,5 persen, terapresiasinya rupiah, hingga ekspektasi penilaian akan membaiknya perekonomian Indonesia oleh BI,” jelasnya.

Akan tetapi, penguatan tersebut tertahan dengan transaksi asing yang masih mencatatkan aksi jual bersih. Maraknya sentimen tersebut terlihat tidak serta merta membuat laju IHSG menguat signifikan dan tidak banyak saham-saham big caps yang mengalami kenaikan sehingga kurang mendorong penguatan IHSG.

“Laju bursa saham Asia masih bertahan di zona hijau meski ada beberapa diantaranya berada di zona merah. HSI salah satunya yang melemah setelah pelaku pasar memilih wait and see jelang rapat The Fed (bank sentral AS),” ujarnya.

Menurutnya, pelaku pasar berlebihan dalam menanggapi kemungkinan The Fed akan menaikkan Fed rate dalam waktu dekat. Di sisi lain, laju Nikkei masih positif terimbas penguatan laju bursa saham AS dan Eropa sebelumnya dan terdapat perkiraan para emitennya akan dapat memberikan rasio profitabilitas yang lebih baik dari sebelumnya.

“Laju bursa saham Eropa mencoba bertahan di zona positif setelah merespon rilis membaiknya penjualan otomotif di wilayah Eropa, khususnya Jerman,” kata Reza

Selain itu, kian turunnya yield obligasi turut memberikan sentimen positif. Meningkatnya inflation rate, ZEW economic sentiment index Zona Eropa yang diikuti kenaikan ZEW economic sentiment index Jerman turut direspon positif pelaku pasar.

“Seperti biasanya laju bursa saham AS kemungkinan akan sedikit melemah seiring aksi tunggu hasil dari rapat dua hari The Fed. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan rilis building permits, housing starts, hingga redbook yang kita harapkan dapat memberikan respon positif,” jelas Reza. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER