Menakar Perombakan Manajemen BRI

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mar 2015 12:05 WIB
Bank dengan kapitalisasi Rp 320 triliun, yang terbesar kedua di sektor tersebut, bakal melakukan perombakan setelah enam direkturnya dicabut pemerintah.
Pengunjung bertransaksi di boot BRI dalam pameran Indocomtech 2014 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis 30 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank dengan kapitalisasi mencapai Rp 320 triliun, yang terbesar kedua di sektor tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) bakal segera melakukan perombakan setelah enam direkturnya dicabut oleh pemerintah, selaku pemegang saham mayoritas.

BRI, bank pelat merah yang berfokus kepada kredit mikro, khususnya bagi Usaha Kecil, Menengah dan Mikro (UMKM) merupakan salah satu ladang pembajakan manajemen oleh pemerintah. Tercatat, enam direkturnya telah dipindahkan untuk mengurusi berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang lain.

Pertama, mantan Direktur Utama BRI Sofyan Basyir, ditarik oleh pemerintahan Jokowi untuk menduduki kursi Direktur Utama PT PLN. Kedua, mantan Direktur Pengendalian Risiko Kredit Lenny Sugihat, didaulat Menteri BUMN Rini Soemarno menjadi Dirut Perum Bulog.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiga, mantan Direktur Keuangan Achmad Baiquni, ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Keempat, mantan Direktur Bisnis Komersial Sulaiman Arif Arianto, ditugasi menjadi Wakil Dirut Bank Mandiri.

Kelima, mantan Direktur Jaringan dan Layanan Suprajarto, kini menjabat sebagai Wakil Dirut BNI. Sementara yang terakhir, mantan Direktur Operasional Sarwono Sudarto, kini menjabat sebagai Direktur PT PLN.

Mengenai Direktur Utama BRI selanjutnya, nama Asmawi Syam santer dikabarkan bakal menduduki kursi tersebut. Pasalnya, Asmawi adalah pelaksana tugas Direktur Utama BRI saat ini. Hal itu terjadi setelah Sofyan Basir yang ditunjuk pemerintah menjadi Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Asmawi telah menjabat sebagai Direktur BRI sejak 5 September 2007. Dia memulai karir perbankan di BRI sejak 1980 dan telah menduduki berbagai jabatan manajerial. Asmawi pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Bisnis Umum, Kepala Divisi Consumer Banking, Pemimpin Wilayah Bandung, dan Pemimpin Wilayah Denpasar.

Lebih lanjut, dari sisi akademis, Asmawi telah meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Hasanuddin, Makassar pada 1979 dan Magister Manajemen dari Universitas Padjadjaran, Bandung pada 2003.

Sementara, dari jajaran Komisaris, Mustafa Abubakar santer dikabarkan bakal menduduki kursi Komisaris Utama. Alasannya, saat ini Mustafa menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama BRI sejak 28 Maret 2012.

Dia adalah mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada kabinet Indonesia Bersatu II. Mustafa menjabat sejak 22 Oktober 2009 sampai 19 Oktober 2011 sebelum digantikan oleh Dahlan Iskan.

Lebih lanjut, Mustafa merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor. Mustafa diketahui juga pernah menjabat Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik pada 2007-2009.

Mustafa lahir di Pidie, Aceh, pada 15 Oktober 1949. Di daerahnya, Mustafa pernah menjabat sebagai pelaksana tugas harian Gubernur Aceh sejak 19 Juli 2004 sampai 8 Februari 2007, menggantikan Azwar Abubakar. (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER