Kembangkan Bisnis SPBG, PGN Alihkan Sebagian Gas Industri

CNN Indonesia
Kamis, 19 Mar 2015 14:34 WIB
Pemerintah diminta memberikan dukungan lebih bagi pengembangan bisnis SPBG di Indonesia.
PT Gagas Energi Indonesia, anak usaha PGN yang menjadi operator SPBG di sela acara Natural Gas Vehicles & Infrastructure Indonesia Forum & Exhibition, Kamis (19/3). (CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) nampak serius mengembangkan bisnis stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Investasi sebesar US$ 32 juta disiapkan perseroan guna membangun 15 SPBG di Jawa dan Sumatera.

Bahkan demi benjamin ketersediaan pasokan SPBG untuk konsumen transportasi tersebut, badan usaha milik negara (BUMN) itu sampai harus mengalihkan sebagian jatah pasokan gas untuk industri ke sektor transportasi.

"Tahun 2015 seharusnya kami dapat 10,6 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk sektor transportasi. Nah ini yang akan kami gunakan untuk menyuplai SPBG-SPBG yang akan kami bangun," kata Danny Praditya, Direktur PT Gagas Energi Indonesia, anak usaha PGN yang menjadi operator SPBG di sela acara Natural Gas Vehicles & Infrastructure Indonesia Forum & Exhibition, Kamis (19/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tambahan 15 SPBG baru akan menjadikan total SPBG yang dimiliki PGN berjumlah 27 unit sampai akhir tahun, karena perseroan telah mengoperasikan 12 unit sebelumnya. Danny memperkirakan rata-rata penjualan CNG untuk setiap SPBG per hari 30 ribu liter setara premium (LSP) atau mencapai 900 ribu LSP per bulan. Dengan asumsi tersebut, maka prediksi penjualan CNG di 15 SPBG baru itu akan mencapai 13,5 juta LSP.

Dia menjelaskan, kapasitas penyaluran CNG untuk masing-masing SPBG bervariasi tergantung lokasi dan kebutuhan. "Ada yang setengah MMSCFD, ada yang 1 MMSCFD, dan ada yang bisa sampai 2 MMSCFD,” jelas Danny.

Diakuinya bahwa minat masyarakat untuk beralih dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) sampai saat ini masih sangat rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan pemerintah yang telah menunjuk PGN dan PT Pertamina (Persero) sebagai penyalur BBG untuk bisa memasyarakatkan program tersebut sehingga potensi penjualan CNG di SPBG terbuka lebar.

"Ini yang kami tunggu dari pemerintah karena belum bisa jalan, perjanjian jual beli gas (PJBG) untuk SPBG seperti ini belum ada," tuturnya.

Converter Gratis

Demi meningkatkan minat masyarakat untuk mau beralih ke BBG, Danny menjelaskan PGN memiliki satu strategi yaitu dengan cara membagikan 50 unit converter kit secara gratis untuk setiap SPBG yang baru. Converter akan dibagikan kepada kendaraan umum dan kendaraan dinas pemerintah.

"Kalau satu lokasi dapat 60 converter, dikali 15 SPBG total jadi 750 unit converter harus kami siapkan,” katanya.

Dia berharap ada dukungan dari pemerintah terkait upaya penetrasi pasar ini agar menarik minat swasta untuk bergabung. "Kalaupun pemerintah tidak jalan, beberapa end user kami sudah mau investasi dan kami siap untuk memfasilitasi pembiayaan kredit. Ini semacam tes pasar, kalau demand bagus harapannya bisa diproduksi massal," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER