PT Pertamina Gas melansir, fasilitas regasifikasi dan penerimaan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) Arun sudah beroperasi normal sejak Rabu (18/3). Berangkat dari hal itu, terminal yang berada di Provinsi Aceh dan dikelola oleh anak usaha Pertagas yakni PT Perta Arun Gas (PAG) akan mengalirkan gas sekitar 71 juta kaki kubik per hari (mmscfd) untuk menggerakan turbin Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan milik PT PLN (Persero).
“Dengan mulai mengalirnya gas hasil regasifikasi LNG ke Pembangkit PLN di Belawan, kami optimis krisis listrik di Sumatera Utara teratasi,” kata Teuku Khaidir, Direktur Utama Perta Arun Gas (PAG) melalui keterangan resminya, Kamis (19/3).
Selain mengamankan pasokan gas bagi PLN, lanjut Khaidir, dioperasikannya terminal regasifikasi LNG Arun juga dilakukan untuk mengelola bisnis LNG Hub yang ada di kawasan utara pulau Sumatera. Untuk memenuhi target tersebut, fasilitas pengolahan LNG ini dirancang dengan kapasitas penyimpanan tanki mencapai 12 juta ton per tahun dengan produksi gas sebanyak 400 mmscfd.
Dimana gas hasil dari regasifikasi LNG tadi akan disalurkan ke pembangkit PLN sebesar 95 mmscfd, pelaku industri di wilayah Sumatera Utara mencapai 250 mmscfd, dan sisanya sekitar 155 mmscfd untuk memenuhi kebutuhan industri di Aceh. “Kapasitasi produksi Terminal Arun masih cukup besar untuk memenuhi kebutuhan gas sektor industri di wilayah Aceh,” tutur Khaidir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT