Mesin Tik, Riwayatmu Kini
Minggu, 22 Mar 2015 16:28 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu mata anggaran yang disoroti oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 adalah anggaran pembelian mesin tik yang mencapai Rp 3 miliar per unit.Gubernur Basuki, yang akrab dipanggil Ahok, itu mengatakan mesin tik jelas masih diperlukan dalam operasional pemerintahan sehari-hari. Tapi tentu harganya tak mungkin sampai Rp 3 miliar per unit.
Di era komputerisasi seperti saat ini, penggunaan mesin tik sepertinya semakin terpinggirkan. Tapi di instansi pemerintahan masih ada beberapa tugas-tugas yang memakai mesin tik manual.
Instansi pemerintahan lain yang masih memakai mesin tik adalah BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional).
Agriceli, salah seorang pegawai di badan itu mengatakan mesin tik masih dipakai untuk kegiatan di bagian pembuatan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) keuangan negara di tiap-tiap biro. Total ada 29 biro di instansi itu.
“Untuk mengetik bukti-bukti pembayaran,” kata Celi, begitu mantan wartawati ini akrab dipanggil, kepada CNN Indonesia, Jumat (20/3) lalu.
Lalu bagaimana nasib mesin tik manual saat ini? Masihkah ada yang memakainya? Bagaimana pula nasib bisnis yang terkait dengan mesin tik bersejarah itu? Simak laporan berikutnya di CNN Indonesia hari ini. (ded/ded)
ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
Airlangga Respons Protes Pengusaha soal UMP
Ekonomi • 7 jam yang laluMBG Kembali Berjalan Serempak Mulai 8 Januari 2026
Ekonomi • 10 jam yang laluAirlangga: Danantara-Badan EksporAS Bahas Investasi Mineral Kritis RI
Ekonomi • 6 jam yang laluMenpar Bantah Bali Sepi Turis
Ekonomi • 8 jam yang laluBPS: KBLI 2025 Permudah Klasifikasi Aktivitas Ekonomi Baru
Ekonomi • 8 jam yang laluLAINNYA DARI DETIKNETWORK