Dolar Menguat, Perusahaan Travel Atur Strategi

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2015 22:51 WIB
Hal itu disikapi dengan penawaran alternatif tanggal kepergian, dari high season diubah menjadi low season atau alternatif destinasi.
Ilustrasi Liburan Pantai. (Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Panorama Sentrawisata Tbk., perusahaan jasa perjalanan wisata yang dikenal dengan nama Panorama Tours menyatakan penguatan dolar AS terhadap rupiah dalam beberapa waktu lalu tidak menjadi kendala perseroan dan sudah diperhitungkan.

“Hal ini sudah sering terjadi, dan kami justru melihat hal ini sebagai tantangan tersendiri untuk terus berinovasi dalam hal pengembangan paket, alternatif produk dan yang terpenting memahami apa yang diinginkan oleh pelanggan”, jelas Meity Lukito, Managing Director of Leisure Travel Management Panorama Tours seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (23/3).

Menurutnya, jika industri lain mungkin akan langsung merasakan dampak penguatan dolar AS, hal ini dapat dikatakan tidak berpengaruh banyak terhadap bisnis usaha Panorama. Kebutuhan berpergian, lanjutnya, sekarang sudah menjadi harga mati dan semua orang pasti berpergian, baik untuk perjalanan wisata ataupun bisnis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dikatakan tidak berpengaruh banyak juga dikarenakan berwisata adalah hal yang biasa dilakukan dengan perencanaan dan memang sudah terjadwal,” jelasnya.

Mengenai penguatan dolar AS, lanjut Meity, hal itu juga disikapi dengan penawaran alternatif tanggal kepergian (dari high season, diubah menjadi low season) ataupun alternatif destinasi ke negara atau kota lain yang pada akhirnya dapat disesuaikan dengan budget masing-masing pelanggan.

Selain itu tidak hanya Panorama Tours yang mengeluarkan produk hemat seperti China 5 hari hanya dengan 369 dolar AS, tapi juga ada produk yang memang memfokuskan pada produk-produk dengan harga sangat terjangkau dengan promo-promo “SUPER DEAL”-nya.

“Intinya, kami dapat terus bertahan karena bagi kami merealisasikan keinginan dan kebutuhan pelanggan adalah yang terpenting ditambah lagi berwisata adalah sudah bukan barang baru, tapi sudah menjadi bagian dari lifestyle masyarakat kita,” tambah Meity.

Kenaikan Pelanggan

Untuk persentase jumlah pelanggan yang berpergian keluar negeri hingga Maret 2015 justru mengalami kenaikan 15 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Untuk bulan April ini Panorama Tours sendiri memprediksikan juga akan ada peningkatan jumlah pelanggan yang berpergian keluar negeri dikarenakan masih ada beberapa event travel fair yang akan diikuti

Selain itu adanya Road Show ke beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Palembang dan lampung hingga akhir April. Untuk destinasi favorit masih dipegang oleh Eropa, Jepang dan Korea; sedangkan untuk ASEAN masih dipegang Singapura, Malaysia dan Thailand.

“Bukti bawah bisnis travel tidak terlalu terpengaruh pada penguatan dolar AS adalah respon positif dari undangan yang kami kirimkan kepada pelanggan untuk hadir dalam beberapa event travel fair yang akan kami ikuti dan juga dari pihak penyelenggara event yang tetap on-schedule melakukan event-event tahunan mereka,” ungkap Meity.

Panorama Tours sendiri juga tetap akan melakukan event travel fair - World of Panorama - yang rencananya dilakukan dua kali pada tahun 2015 di Jakarta seperti tahun-tahun sebelumnya.

Tourism is never die, semua orang suka berpergian dan melihat dunia luar. Ini adalah hal yang tidak terbayar dengan apapun. Jadi setiap orang ingin untuk selalu mengambil setiap kesempatan yang ada untuk selalu berpergian,” jelas Meity. (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER