Pertumbuhan Kalbe Farma Melambat Meski Cetak Laba Rp 2,06 T

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2015 14:53 WIB
Perlambatan pertumbuhan produk obat generik bermerek serta pertumbuhan negatif divisi distribusi dan logistik jadi salah satu penyebabnya.
Logo Kalbe Farma. (Dok. Kalbe Farma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan farmasi pelat merah PT Kalbe Farma Tbk mencetak laba bersih sebesar Rp 2,06 triliun pada 2014, naik 7,6 persen dibandingkan capaian 2013 senilai Rp 1,92 triliun. Namun capaian itu melambat dibandingkan dengan pertumbuhan 2013 dari 2012 yang mencapai 10,7 persen.

Vidjongtius, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe mengatakan sesuai dengan indikasi awal, hasil audit laporan keuangan Kalbe menunjukkan kinerja yang baik pada tahun 2014 dengan pertumbuhan penjualan produk-produk Kalbe. Di sisi lain, dia mengakui adanya penurunan pertumbuhan di lini bisnis tertentu.

“Walaupun menghadapi kondisi pasar yang menantang, produk-produk obat resep, produk kesehatan, maupun nutrisi, mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan yang baik. Terjadinya penurunan pertumbuhan Kalbe secara keseluruhan terutama terkait oleh kinerja produk-produk pihak ketiga pada bisnis distribusi kami,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (30/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalbe membukukan penjualan bersih pada kisaran Rp 17,4 Triliun pada tahun 2014 atau mencatat pertumbuhan sebesar 8,5 persen, jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 16,0 Triliun. Laba kotor bertumbuh sebesar 10,4 persen dibandingkan tahun 2013.

"Sementara itu, marjin laba kotor terhadap penjualan bersih sedikit meningkat menjadi 48,8 persen dibandingkan 48,0 persen pada tahun sebelumnya, walaupun terjadi pelemahan nilai tukar Rupiah sekitar 12,5 persen," jelasnya.

Perubahan bauran bisnis dengan melambatnya pertumbuhan bisnis distribusi telah memberikan dampak positif terhadap marjin. Laba usaha bertumbuh sebesar 8,3 persen. Walaupun marjin laba kotor meningkat, rasio laba usaha terhadap penjualan bersih pada tahun 2014 stabil pada tingkat 15,9 persen, akibat peningkatan beban penjualan dan pemasaran serta biaya riset dan pengembangan.

Pelemahan Beberapa Lini Usaha 

Perseroan, lanjut Vidjongtius, secara konsisten melakukan aktivitas pemasaran di seluruh Indonesia untuk meningkatkan brand awareness, terutama atas produk-produk baru Kalbe. Di samping itu, Perseroan terus melakukan aktivitas riset dan pengembangan secara berkelanjutan untuk memperkuat portofolio produk Kalbe.

“Laba bersih bertumbuh sebesar 7,6 persen dibandingkan tahun 2013, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan laba usaha terutama akibat peningkatan beban bunga dan biaya keuangan serta biaya lain-lain,” jelas Vidjongtius.

Di sisi lain, terjadinya perlambatan pertumbuhan produk obat generik bermerek pada tahun 2014 merupakan dampak penyesuaian pasar terhadap program JKN. Perseroan menyatakan terus mengembangkan produk-produk obat resep berteknologi tinggi seperti di antaranya produk onkologi untuk memperkuat portofolio.

Lebih lanjut, Divisi Distribusi dan Logistik mencatatkan pertumbuhan negatif sebesar -5.2 persen yang terutama mencerminkan perlambatan pertumbuhan prinsipal pihak ketiga.

"Ke depannya, Perseroan akan terus memperkuat jaringan distribusi untuk meningkatkan jangkauan dan ketersediaan produk Kalbe," ujar Vidjongtius. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER