PLN Segera Berubah Jadi Service Company?

CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2015 16:25 WIB
Hal ini tercermin melalui pembagian proyek pembangkit listrik dalam program 35 ribu megawatt (MW) yang dicanangkan pemerintah.
Warga memeriksa meteran listrik, Warga memeriksa meteran listrik, di Rumah Susun Tanah Tinggi, Jakarta, Selasa, 20 Januari 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya pemerintah menjadikan PT PLN (Persero) sebagai perusahaan penyedia jasa ketenagalistrikan (service company) tinggal menunggu waktu. Hal ini tercermin melalui pembagian proyek pembangkit listrik dalam program 35 ribu megawatt (MW) yang dicanangkan pemerintah.

"Memang arahnya kan PLN (hanya) bangun transmisi dan distribusi aja. (Pasalnya) sebagian besar pembangkit (35 ribu MW) akan dibangun oleh Independent Power Produser (IPP)," terang Jarman, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Senin (29/3).

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, dalam proyek 35 ribu MW, PLN hanya diberikan tugas untuk membangun pembangkit sebesar 10 ribu MW. Adapun sisanya 25 ribu MW menjadi bancakan perusahaan listrik swasta atau dikenal dengan independent power producer (IPP).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang menarik, dalam mekanismenya, para IPP tidak perlu melakukan tender untuk memenangi proyek pembangkit tersebut.

Ini berangkat dari pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sudah memberikan lampu hijau mengenai wacana perubahan PLN menjadi service company. "Pemerintah lewat pak Wakil Presiden, Jusuf Kalla sudah memerintahkan itu. Sekarang tinggal implementasinya saja," tutur Jarman.

Akan tetapi, Jarman bilang, selain pembangkit 10 ribu MW PLN juga harus merampungkan sejumlah pekerjaan rumah dari program percepatan pembangunan pembangkit atau dikenal dengan fast track program (FTP) I dan II yang dimulai sejak 2004.

Pasalnya, program yang diinisiasi oleh JK dengan total kapasitas sekitar 20 ribu MW tersebut masih menyisakan 7 ribu MW pembangkit yang belum dibangun hingga saat ini.

Di kesempatan yang sama, Direktur PLN, Nasri Sabayang menyatakan pihaknya siap dengan wacana JK yang akan merubah bentuk PLN menjadi service company. Akan tetapi, dengan keadaan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan wacana service company akan sulit dilakukan.

"Itu bagus-bagus saja, kita akan melihat nanti kondisi seperti apa. Tapi kita ikuti kebijakan pemerintah, namun perlu dipikirkan kita ini negara kepulauan," jelas Nasri.

Meski begitu, tegas Nasri, PLN akan tetap mengoperasikan pembangkit yang sebelumnya sudah dibangun oleh perseroan meski telah menjadi Service Company.

"Tidak akan dijual, tetap PLN yang akan mengoperasikan pembangkitnya, namun sudah tidak bangun lagi hanya menjadi pembangun transmisi," pungkasnya.

Saat ini, perusahaan setrum pelat merah tersebut diketahui telah mengoperasikan pembangkit listrik dengan kapasitas total mencapai 42 ribu MW.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER