Kembangkan Soekarno-Hatta, AP II Berutang Lagi Rp 1,5 Triliun

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Rabu, 01 Apr 2015 15:44 WIB
Angkasa Pura II menerima pinjaman Rp 1,5 triliun dari Indonesia Eximbank yang sebagian besar digunakan untuk mengembangkan Bandara Soekarno-Hatta.
Pesawat komersial melintas di dekat proyek pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta,Tangerang, Banten, Rabu (25/2). Proyek perluasan bandara dengan kapasitas 25 juta penumpang dan biaya Rp. 4,7 triliun tersebut direncanakan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2015. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II memperoleh pinjaman sebesar Rp 1,5 triliun dari Indonesia Eximbank yang akan digunakan untuk meneruskan pengembangan sejumlah bandara yang dikelola perseroan.

“Kerjasama dengan Indonesia Eximbank ini untuk pengembangan bandara-bandara AP II sehingga dapat mengimbangi pertumbuhan industri penerbangan nasional yang cukup signifikan,” ujar Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi usai menandatangani kontrak pinjaman tersebut di Jakarta, Rabu (1/4).

Menurut Budi saat ini AP II tengah mengembangkan hampir seluruh bandara yang dikelolanya. Kebutuhan pendanaan terbesar menurutnya akan diserap oleh proyek pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng yang mencapai Rp 26 triliun hingga 2020 nanti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bandara tersebut, AP II saat ini tengah membangun Terminal 3 Ultimate berkapasitas 25 juta penumpang per tahun. Setelah itu perseroan berencana mengembangkan Terminal 1 dan 2 menjadi masing-masing dengan kapasitas 18 juta penumpang per tahun.

Selain itu, dilakukan juga pembangunan stasiun kereta dan integrated building yang diantaranya terdiri dari area komersial, parkir kendaraan, perkantoran, dan hotel.

“Pengembangan dilakukan hampir di seluruh bandara AP II, di mana sebesar 70 persen fokus pada Soekarno-Hatta. Pengembangan yang dilakukan tidak hanya secara fisik namun juga termasuk pembenahan dari sisi pelayanan kepada pengguna jasa,” kata Budi.

Setelah mendapatkan pinjaman dari Indonesia Eximbank tersebut, Budi mengatakan perusahaannya masih membuka opsi pendanaan Rp 6 triliun dari perbankan, lembaga keuangan non-bank, dan sumber lainnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Ngalim Sawega menilai pinjaman yang diberikan perusahaannya untuk AP II adalah untuk mendukung pengembangan bandara di Indonesia. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER