Perubahan SMI Jadi Bank Infrastruktur Bakal Masuk Prolegnas

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 02 Apr 2015 13:05 WIB
Perubahan itu akan masuk ke program legislasi nasional 2016. Nantinya, SMI akan berfungsi sebagai lembaga pembiayaan pembangunan Indonesia (LPPI).
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, seusai rapat kordinasi terkait perkembangan nilai tukar dan defisit transaksi berjalan, di kantor Kementrian Perekonomian, Jakarta, Jumat, 13 Maret 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan membawa perubahan skema bisnis PT Sarana Multi Infrastructure (SMI) menjadi bank infrastruktur untuk masuk dalam program legislasi nasional (prolegnas) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang akan disahkan tahun 2016.

Nantinya, SMI akan berfungsi sebagai lembaga pembiayaan pembangunan Indonesia (LPPI). Dengan statusnya sebagai lembaga pembiayaan khususnya untuk infrastruktur, SMI dengan modal yang besar akan mengeluarkan obligasi dalam jumlah yang besar juga.

"Setiap kali butuh mengeluarkan utang, akan keluarkan obligasi biasa, seperti World Bank, ADB juga mengeluarkan obligasi, untuk biayai proyeknya," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Kamis (2/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam prolegnas, kita sepakat akan membahas lembaga pembiayaan pembangunan indonesia," imbuh Bambang.

Seperti diketahui, DPR menyepakati pengalihan aset PIP pada SMI sebesar Rp18,3 triliun dengan skema penyertaan modal negara (PMN). Dengan modal tersebut akan menjadikan SMI sebagai bank infrastruktur seperti yang dicita-citakan pemerintah Kabinet Kerja. Dengan begitu, bisa fokus membiayai pembangunan infrastruktur ke depannya.

Hal tersebut diamini oleh Ketua Komisi XI DPR RI Fadel Muhammad. Fadel menjanjikan ketentuan pembuatan lembaga pembiayaan baru akan disahkan dalam undang-undang tahun depan.

"Kita beri dukungan kepada pemerintah untuk membuat bank infrastruktur, tapi kita minta pembiayaan infrastruktur diutamakan ke daerah-daerah," kata Fadel.

Sebelumnya, SMI memberikan pinjaman senilai Rp 500 miliar kepada PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) untuk mendanai pengembangan Bandar Udara di lingkungan operasional AP II.

Emma Sri Martini, Direktur Utama SMI mengatakan kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bandara-bandara, termasuk untuk bandara utama ibukota Indonesia, Bandara Internasional Soekarno Hatta, yang melayani lebih dari 86.340.000 penumpang tiap tahunnya (2013).

“Kerja sama ini menyiratkan adanya sinergi yang baik antara dua BUMN, dan diharapkan dapat menjadi contoh sinergi kinerja BUMN di masa mendatang, terlebih dalam mengembangkan infrastruktur Indonesia,” ujarnya belum lama ini. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER