Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan perjalanan wisata menyambut baik rencana penambahan 30 negara untuk menerima fasilitas bebas visa oleh pemerintah. Kebijakan tersebut dinilai akan mendongkrak jumlah wisatawan asing yang masuk ke Tanah Air (
in-bound) maupun jumlah wisawatan lokal yang plesir ke luar negeri (
out-bound).
“Pasti menguntungkan kedua negara, dari sektor
in-bound dan
out-bound pasti sama-sama
growth,” tutur Product Department Head Antavaya Tour David Bong saat ditemui dalam acara Mega Travel Fair di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (2/4).
Sebelumnya, Indonesia hanya memberikan fasilitas bebas visa bagi wisatawan asing yang berasal dari 15 negara. Tahun ini rencananya pemerintah akan menambah jumlah negara yang menerima fasilitas tersebut menjadi 45 negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
David mencontohkan, jumlah wisatawan lokal yang pergi ke Jepang menggunakan biro perjalanannya meningkat dua kali lipat sejak pemerintah Jepang mulai memberlakukan bebas biaya visa bagi penduduk Indonesia yang memiliki paspor elektronik mulai pertengahan tahun lalu
“Tahun lalu saat musim Sakura, kami memberangkatkan 10 group ke Jepang. Tahun ini sudah meningkat sampai 20 group, itu efek dari visa
waiver,” tutur David.
David juga yakin peningkatan wisatawan
in-bound akan mengalami peningkatan yang pesat, terutama untuk turis dari Tiongkok. Bahkan David optimistis, dengan adanya fasilitas bebas visa akan meningkatkan jumlah group
in-bound yang menggunakan jasa biro perjalanannya di Bali hingga lebih dari 100 persen
“Divisi
in-bound kami itu marketnya sangat luar biasa, dari China, Arab, itu luar biasa,” ujarnya.
Smart Budget TravelerDavid menuturkan saat ini menilai melakukan perjalanan wisata keluar negeri sudah menjadi kebutuhan sebagian masyarakat Indonesia. Hal itu terbukti dari semakin banyak masyarakat yang menyisihkan penghasilannya untuk liburan ke luar negeri. Guna menangkap pasar tersebut, biro perjalanan pun berlomba-lomba untuk mengemas paket perjalanan dengan biaya terjangkau bagi pelancong yang memiliki keterbatasan dana (
budget traveler).
“Sekarang tren yang lagi terjadi di Indonesia adalah
travel with smart budget. Kami tidak bilang
cost saver tetapi
smart budget karena Antavaya ini bisa mengemas suatu tour dengan harga yang
smart budget tapi kualitasnya bagus,” kata David.
David menuturkan dalam setahun biro perjalanannya dapat mengantarkan sekitar seribu grup ke berbagai destinasi di seluruh dunia, 70 persen diantaranya berasal dari kelompok
smart budget traveler.
(gen)