2019, Kadin Optimistis Ekspor Ikan Tembus US$ 9,5 Miliar

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 06 Apr 2015 12:27 WIB
Kadin Indonesia menghitung potensi perikanan Indonesia per tahunnya sekitar Rp 380 triliun.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pengolahan ikan untuk di ekspor di industri ikan olahan, Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (1/4). Pengusaha mengaku permintaan ekspor ikan olahan menurun hingga 60 persen. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimistis ekspor produk perikanan Indonesia mencapai US$ 9,54 miliar dalam lima tahun mendatang. Untuk itu, industri pengolahan di sektor maritim perlu dikembangkan dengan mengakselerasi peran perbankan dan pemerintah.

Yugi Prayanto, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, menjelaskan optimisme tersebut muncul setelah menyimak fokus pengembangan sektor maritim pemerintahan Joko Widodo serta realisasi ekspor komoditas perikanan 2014 yang mencapai US$ 4,63 miliar.

"Sudah waktunya industri pengolahan perikanan ditumbuhkan. Bahan baku dalam negeri berlimpah," ujar Yugi dalam dialog Kadin dengan Menteri Koordinator Kemaritiman di Kantor Pusat Kadin, Jakarta, Senin (6/4)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yugi berharap program budidaya perikanan dapat ditingkatkan agar produksi perikanan dalam lima tahun ke depan bisa meningkat tiga kali lipat dari sekarang.

Menurut Yudi, potensi perikanan Indonesia per tahunnya sekitar Rp 380 triliun. Itu merupakan kesempatan yang baik bagi para pelaku usaha maupun lembaga jasa keuangan untuk membantu pembiayaan.

Untuk itu, Kadin tengah mendorong Kementerian Koperasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Keuangan maupun Otoritas Jasa Keuangan untuk mendapatkan insentif di sektor perikanan.

"Kami ingin adanya dukungan pembiayaan dari perbankan nasional, insentif pajak dan bunga bank yang rendah untuk memacu investasi terutama bagi industri pengolahan yang berbasis processing," kata Yugi.

Yugi menambahkan tingkat kepercayaan perbankan pada sektor kemaritiman masih relatif rendah. Hal ini dikarenakan masih adanya sejarah banyaknya kredit macet di sektor perikanan. Namun ia meyakinkan bisnis perikana memiliki potensi dan prospek yang sangat bagus, terlebih rezim pemerintahan Jokowi sangat memprioritaskan sektor kemaritiman.

"Masih banyak industri kelautan dan perikanan yang prospektif dan disayangkan bila tidak dikembangkan tanpa bantuan kredit perbankan," katanya. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER