Jakarta, CNN Indonesia -- Target Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun 49 waduk hingga 2019 tidak serta merta disambut antusias oleh semua kalangan. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia contohnya, mengungkapkan ketidakyakinannya 49 waduk tambahan bisa dibangun hingga batas waktu yang ditetapkan.
"Kami menilai bahwa pembangunan 49 waduk merupakan langkah yang kelewat optimistis karena kondisi saat ini berbeda dengan kondisi beberapa tahun sebelumnya," ujar Suharyadi, Peneliti Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin di Jakarta (27/3).
Kondisi yang dimaksud Suharyadi adalah belum adanya sistem kompensasi lahan yang efektif untuk menjamin waduk-waduk tersebut dibangun selesai tepat waktu. Dia mengatakan, saat ini pemerintah tak bisa menentukan harga lahan yang ingin dibeli seperti beberapa tahun sebelumnya. Sebab harga lahan kini lebih ditentukan oleh sang pemilik akibat semakin minimnya lahan kosong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembebasan lahan menjadi alasan utama karena susahnya kesepakatan antara pemilik lahan yang sudah punya bargaining power. Tak hanya proyek waduk saja, proyek lain seperti jalan tol pun terhambat akibat hal ini," tuturnya.
Suharyadi menilai ketersediaan anggaran pemerintah maupun swasta justru bukan kendala utama dalam merealisasikan pembangunan 49 waduk yang ditujukan untuk menopang target swasembada pangan nasional. Menurut Suharyadi, selama penyerapan anggaran efektif maka harusnya tak ada masalah.
"Kalau masalah anggaran kan itu lebih ke arah penyerapannya. Saya pikir tidak akan menjadi masalah selama realisasi anggaran sesuai perencanan," ungkapnya.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, pemerintah menargetkan pembangunan 49 waduk yang diharapkan rampung pada 2019 demi menunjang ketahanan pangan. Sepanjang tahun ini saja, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan dapat menyelesaikan pembangunan 13 waduk baru yang diperkirakan akan menelan biaya hingga Rp 9 triliun. Pembangunan 13 waduk tahun ini, menyusul pembangunan 16 waduk yang telah dimulai pembangunannya pada 2014 lalu.
Lokasi-lokasi pembangunan waduk sepanjang 2015 antara lain di Kereuto di Nanggroe Aceh Darussalam, Lolak di Sulawesi Utara, Kariyan di Banten, Loh Gung di Jawa Tengah, Tapin di Kalimantan Selatan dan Bintang Bano, serta Tanjung Mila di Nusa Tenggara Barat. Dengan adanya pembangunan ini, diharapkan pada akhir 2015 pemerintah sudah memiliki 29 waduk yang dikerjakan dan diharapkan rampung tiga hingga empat tahun mendatang.
(gen)