Ketemu Jokowi di DPR, Gerindra Kritik Kebijakan Harga BBM

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Senin, 06 Apr 2015 16:42 WIB
Pada Maret 2015, harga jual premium dan solar dua kali mengalami kenaikan di tengah tren penurunan harga minyak mentah global.
Logo Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Jakarta. Jumat 31 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Fraksi Partai Gerindra di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mencecar Presiden Joko Widodo dengan pertanyaan mengenai perkembangan harga bahan bakar minyak (BBM). Ahmad Muzani, Ketua Fraksi Gerindra, menjelaskan secara umum partainya menilai fluktuasi harga BBM yang tidak menentu belakangan ini merupakan cermin ketidak-berpihakan pemerintah terhadap masyarakat.

"Tadi kami banyak menanyakan tentang kenaikan (harga) BBM dua kali, penurunan BBM dua kali yang menyebabkan ekonomi tidak menentu. Beban rakyat berat dan harga-harga tidak karuan," jelas Muzani usai bertemu dengan Jokowi di gedung DPR, Senin (6/4).

Menurut Muzani, pemerintah terkesan tidak memikirkan kepentingan dan beban masyarakat yang terpaksa harus berulang kali menyesuaikan kebutuhan sesuai dengan harga BBM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menilai kebijakan pemerintah, yang sering menaikan dan menurunkan harga jual BBM dalam beberapa bulan terakhir, merupakan bukti kuat penetapan harga jual BBM di Indonesia telah mengikuti mekanisme pasar.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan kenaikan harga minyak dunia dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menjadi dasar pertimbangan pemerintah menyesuaikan harga jual BBM.  

Terakhir pada 28 Maret 2015, harga BBM jenis premium naik Rp 500 per liter, dari semula Rp 6.900 menjadi Rp 7.400. Demikian pula dengan harga Solar, naik Rp 500 menjadi Rp 6.900 per liter dari Rp 6.400 per liter.

(ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER