Jakarta, CNN Indonesia -- Bank pembiayaan perumahan pelat merah, PT Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan penguasaan pasar KPR sebesar 30 persen pada 2019 dengan mengandalkan pada program Sejuta Rumah pemerintah.
“Ya memang kami targetkan (kredit perumahan rakyat/KPR) hingga 30 persen, dari saat ini sekitar 27,5 persen pangsa pasar kami di sektor pembiayaan KPR. Alasannya karena program Sejuta Rumah kami anggap berpotensi meningkatkan pembiayaan,” ujar Direktur Utama BTN Maryono di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/4).
Untuk mewujudkan impiannya itu, Maryono menyatakan BTN akan mempercepat proses persetujuan KPR. Pada 2015, perseroan menargetkan tingkat percepatan proses persetujuan KPR hingga 75 persen dalam lima hari, dari posisi tahun lalu hanya 40 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lanjut Maryono, perseroan membidik pembiayaan 212 ribu unit rumah pada tahun ini. Angka tersebut meningkat dari perolehan tahun lalu sebesar 155 ribu unit rumah.
“Pada 2019 kami targetkan persetujuan KPR bisa selesai dalam tiga hari. Sementara penyaluran sejak 2014 hingga 2019 bakal mencapai 1,5 juta unit, atau rata-rata 300 ribu per tahun,” jelasnya.
BTN masih menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar KPR sebesar 27 persen. Sementara itu untuk segmen KPR bersubsidi, peran BTN sangat dominan dengan menguasai pangsa pasar lebih dari 95 persen dari total penyaluran FLPP tahun 2011, 2012 dan 2013.
Lebih lanjut, total KPR yang sudah disalurkan BTN sejak 1976 sampai dengan 2014 berjumlah sekitar Rp 130 Triliun yang telah dimanfaatkan oleh lebih dari 3,5 juta masyarakat Indonesia.
Sementara, khusus untuk program rumah bersubsidi (FLPP), sejak program ini dijalankan tahun 2010 hingga 2014 telah direalisasikan rumah lebih dari 368.000 unit dengan total kredit mencapai lebih dari Rp 25 Triliun. Khusus FLPP, pada tahun 2014 terealisasi 93.000 unit dengan jumlah kredit lebih dari Rp 7,9 Triliun.
(ags)