Survei UOB: Perempuan Mapan Habiskan 50 Persen Gaji Demi Anak

CNN Indonesia
Senin, 13 Apr 2015 08:20 WIB
Bank UOB mencatat, jumlah pengeluaran para perempuan untuk kebutuhan anak tersebut naik dari Rp 73 Miliar pada 2013 menjadi Rp 135 Miliar di tahun 2014.
Ilustrasi wanita berbelanja. (Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perempuan yang berasal dari kalangan berpenghasilan tinggi diketahui membelanjakan 50 persen dari hasil pendapatannya untuk membelanjakan kebutuhan anak-anaknya pada 2014 lalu. Porsi tersebut meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Hal tersebut diungkapkan dalam rilis survei yang dilakukan oleh PT Bank UOB Indonesia kepada pemegang kartu kredit UOBI Lady’s Card yang mayoritas berasal dari kalangan perempuan berpendapatan tinggi. Kebutuhan yang dimaksud antara lain pendidikan dan keperluan rekreasi yang sifatnya memanjakan anak-anak.

UOB mencatat, pengeluaran para perempuan tersebut di bidang pendidikan, mainan, pakaian anak-anak dan tempat hiburan anak-anak naik dari Rp 73 Miliar di tahun 2013 menjadi Rp 135 Miliar di tahun 2014. Pengeluaran untuk anak-anak merupakan salah satu kategori pengeluaran terbesar yang dilakukan oleh wanita Indonesia modern.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Transaksi tinggi lainnya yang dilakukan dengan Kartu Kredit UOBI Lady’s Card adalah untuk pakaian, restoran dan perawatan kecantikan.

Data tersebut memberikan gambaran mengenai perempuan Indonesia yang kini memiliki kemandirian finansial dan kebebasan dalam mengatur keuangannya, namun tetap memenuhi tanggung jawabnya di keluarga.

Lynn Ramli, Executive Director, Head of Personal Financial Services UOB Indonesia, mengatakan bahwa perempuan Indonesia modern berpikiran maju dan fokus dalam mempersiapkan generasi penerus dengan menyediakan pendidikan terbaik dan memberikan kesempatan pengembangan bakat yang sesuai untuk anak-anaknya.

Menurutnya, peranan perempuan Indonesia di lingkungan sosial telah berubah. Peranan mereka berkembang dari nilai-nilai tradisional sebagai seorang ibu rumah tangga, menjadi turut berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui karir mereka di lingkungan kerja.

"Walaupun peranan mereka telah berkembang, namun naluri sebagai seorang Ibu tetap kuat dan seiring dengan peningkatan pendapatannya, kami melihat perempuan-perempuan tersebut membelanjakannya untuk pendidikan anak-anak dan kegiatan-kegiatan yang memberikan anak suatu pengalaman baru” ujar Lynn dalam rilisnya, dikutip Senin (13/4).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER