Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Eropa Tengah dan Timur (Dit. ETT) Kementerian Luar Negeri RI bekerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi UMKM (Disperindagkop UKM) Provinsi Kalimantan Timur mendorong pengusaha lokal untuk melakukan ekspor ke kawasan Eropa Tengah dan Timur karena peluang yang cukup besar.
Acting Kasubdit Ekubang II Dit ETT Kemlu, Robertus Irawan menyatakan bahwa 22 negara di Eropa Tengah dan Timur merupakan
untapped market yang masih terbuka peluangnya untuk digarap. Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan RI total nilai perdagangan RI dengan kawasan Eropa Tengah dan Timur pada tahun 2014 mencapai USD. 5,17 miliar.
“Peluang bisnis ini semakin terbuka dengan adanya krisis yang terjadi di Ukraina bagi pengusaha RI untuk masuk ke kawasan tersebut seperti permintaan Ukraina terhadap batubara dan produk perikanan serta produk-produk fruit and vegetable ke pasar Rusia,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (15/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, komoditas Indonesia lainnya yang dibutuhkan oleh kawasan Eropa Tengah dan Timur antara lain CPO, karet alam, rempah-rempah, kopi, teh dan cokelat. Untuk itu Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kemlu siap memberikan fasilitasi untuk penetrasi produk Indonesia.
“Kemlu juga senantiasa mendorong partisipasi aktif para pengusaha melalui kegiatan-kegiatan pameran, seminar, business meeting dan business mission ke negara-negara ETT,” jelasnya.
Kepala Disperindagkop UKM Kaltim, H. Ichwansyah menyatakan bahwa Kaltim memiliki potensi sumber daya alam yang cukup banyak dan beragam. Namum demikian pemanfaatan dan pengelolaannya dinilai masih belum maksimal.
“Selain pertambangan, saat ini Provinsi Kaltim sedang mengembangkan sektor-sektor lain seperti pertanian dan perkebunan,” katanya.
Sebagai contoh saat ini perluasan perkebunan kelapa sawit telah mencapai 1 juta hektar. Guna mendukung kegiatan ekonomi dan perdagangan di Kaltim, saat ini Pemerintah Provinsi tengah membangun sejumlah infrastruktur penunjang.
“Pemerintah Provinsi tengah giat membangun sarana dan prasarana seperti jalan tol, bandara di Samarinda, pelabuhan serta kawasan Industri Maloy di Kutai Timur. Kaltim juga telah berkoordinasi dengan Bappenas untuk membangun pembangkit listrik di kawasan-kawasan tambang batubara” ujar Kepala Disperindagkop UKM.
Dia menyatakan, beberapa pengusaha pun menyampaikan ketertarikannya untuk menggali lebih jauh peluang untuk memasarkan produk mereka yang antar lain merupakan sektor unggulan Kaltim seperti kayu, produk udang beku dan olahan, handycraft serta sektor pertambangan.
“Diharapkan pengusaha Indonesia khususnya Kalimantan Timur dapat menembus dan memperluas akses pasar produk-produk unggulannya,” jelasnya.
(gir)