Menteri Perdagangan Mengaku Puas Meski Ekspor Turun

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2015 08:25 WIB
Peningkatan ekspor ke negara-negara yang sebelumnya tidak menjadi tujuan favorit membuat Menteri Perdagangan Rachmat Gobel tersenyum.
(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengaku puas dengan kinerja ekspor kuartal I 2015 meskipun mengalami penurunan dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun lalu.

Menurut Rachmat kinerja ekspor non migas sepanjang kuartal pertama patut mendapat apresiasi sebab terjadi peningkatan ke negara-negara yang sebelumnya tidak menjadi tujuan ekspor favorit. Rachmat mencatat ekspor ke beberapa negara seperti Taiwan, Vietnam, Arab Saudi, dan Swiss mengalami peningkatan.

Hal tersebut menggembirakan, pasalnya ekspor non migas selama kuartal I 2015 mengalami penurunan sebesar 8,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi US$ 33,42 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ekspor non migas sepanjang Januari-Maret 2015 ke beberapa negara mitra dagang seperti Taiwan, Vietnam, Arab Saudi, dan Swiss menunjukan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumya,” kata Menteri Perdagangan Rachmat di kantornya, Kamis (16/4).

Ekspor Indonesia ke Swiss mengalami peningkatan terbesar dengan naik lebih dari 30 kali lipat dari US$ 15 juta menjadi US$ 485,4 juta. Kontribusi terbesar berasal dari meningkatnya ekspor perhiasan ke negara tersebut. “Daya saing dari produk perhiasan di Indonesia sangat baik karena desain,” kata Direktur Jenderal Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak usai menghadiri konferensi pers.

Sementara itu, ekspor Indonesia ke Taiwan naik 13,2 persen menjadi US$ 1,1 miliar; ke Vietnam naik 11,8 persen menjadi US$ 567,8 juta; dan ke Arab Saudi naik 13,7 persen menjadi US$537,7 juta.

Produk Pertanian Jadi Primadona

Dalam kesempatan yang sama, Rachmat menyebutkan sektor pertanian menjadi primadona dari ekspor non migas di bulan Maret. Tercatat, sektor pertanian mengalami peningkatan ekspor sebesar 7 persen (year on year) di tengah melemahnya sektor lainnya.

"Secara kumulatif periode Januari-Maret 2015 ekspor sektor pertanian naik 4,0 persen. Di sisi lain, ekspor sektor pertambangan menunjukkan perbaikan walaupun masih mengalami pertumbuhan negatif," tutur Rahmat.

Ekspor sektor pertanian yang naik signifikan sepanjang kuartal 2015 dibandingkan periode yang sama tahun lalu antara lain kopi, teh dan rempah-rempah, naik 37,9 persen; kayu dan barang dari kayu, positif 2,4 persen; serta bahan-bahan nabati meningkat 97,5 persen.

Beberapa produk ekspor non migas yang meningkat di sepanjang kuartal pertama 2015 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya adalah bijih, kerak, dan abu logam, naik 93,8 persen; perhiasan atau permata, meningkat 51,8 persen; tembaga, naik 42,3 persen; dan alas kaki, naik 17 persen. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER