Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintahan Presiden Joko Widodo siap memamerkan paket kebijakan yang menjadi andalan pemerintah dalam menarik investor dalam forum ekonomi dunia atau World Economic Forum on East Asia ke 24 akan berlangsung di Jakarta pada 19-21 April 2015 mendatang.
Asal tahu saja, dalam gelaran tersebut, pemerintah bakal unjuk diri di hadapan 700 partisipan dari lebih 40 negara termasuk 180 CEO dan pimpinan perusahaan serta 40 menteri dan perwakilan dari organisasi internasional,
"Daripada pemerintah bikin acara sendiri, lebih hemat kita bisa ikut forum ini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil dalam konferensi pers yang digelar hari ini di Jakarta, Kamis (16/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir forum ini bagus, bagaimana partisipan bisa melihat seperti apa Indonesia meski pemerintah baru berjalan memasuk bulan ke 7. Paket kebijakan untuk investor asing, infrastruktur, program listrik pemerintah dan komitmen kita untuk reformasi struktural (pencabutan subsidi BBM). Ini memang masih kecil, tapi impactnya akan besar," imbuh Sofyan.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengatakan ajang ini akan ia manfaatkan sebagai pendongkrak ekspor Indonesia ke luar negeri. Ia optimis target ekspor hingga 300 persen bisa tercapai dalam lima tahun ke depan, jika sedari awal pemerintah aktif mengejar investor.
"Melalui forum ini kita bisa jelaskan pemerintahan saat ini, pada visi misi kedepan. Untuk mereka yang datang, forum ini bisa kita jadikan tempanilai tambah,, seperti kami harapkan adanya investasi, dan tingkatkan ekspor kita keluar negeri," kata Gobel.
Direktur Senior dan Kepala Asia Pasifk di WEF, Sushant Palakurthi Rao, mengatakan program acara tahunan ini akan membawa tiga pilar bahasan yakni pembahasan masyarakat dunia untuk mengidentifikasi potensi solusi untuk menekan tantangan sosial, pembahasan ekonomi baru yang membahas peluang investasi di kawasan Asia Timur, pembahasan kawasan regional baru yang juga akan membahas hubungan politik antar negara.
"Ini adalah panggung bagi Indonesia untuk menjelaskan program-program pemerintah,nantinya para investor bisa berbagi pengalaman dari negaranya masing-masing. Indonesia punya potensi untuk menyaingi pasar Tiongkok," kata Sushant.
Para Co-Chairs WEF yang akan hadir adalah Chairman Boston Consulting Group Hans-Paul Burkner, Direktur Eksekutif Lippo Group Indonesia John Riady, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Guna Sadikin, dan Direktur Jenderal International Organization for Migration (IOM) Jenewa William Lacy Swing.
Selain itu juga terdapat Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Techo Hun Sen, PM Laos Mustapa Mohamed, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Ibrahim Boubacar, Keita, Presiden Mali Purevsuren Lundeg, Menteri Luar Negeri Mongolia U Htay Aung dan sejumlah delegasi negara lainnya.
(gir)