Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan semen pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) tengah mengkaji penaikan harga semen pada kuartal II 2015 tanpa harus melalui persetujuan pemerintah sebagai pemegang saham. Padahal pada 16 Januari 2015 lalu, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa harga semen yang dijual badan usaha milik negara (BUMN) turun sebanyak Rp 3 ribu per sak.
Hal itu terungkap dalam riset PT Mandiri Sekuritas dikutip Rabu (4/2). Dalam riset tersebut dijelaskan hasil pertemuan antara Direktur Keuangan Semen Indonesia Ahyanizamman dengan tim analis Mandiri Sekuritas.
“Setelah pengumuman oleh Presiden pada 16 Januari, perseroan memotong harga eceran Rp 3 ribu per sak. Pesaing lain juga mengikuti. Semen Indonesia berencana untuk meninjau rerata harga jual pada kuartal I 2015 dan berharap untuk meningkatkannya di kuartal II 2015,” kata analis Mandiri Sekuritas Liliana S. Bambang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Liliana, Semen Indonesia menyatakan pemangkasan harga sebelumnya adalah untuk membantu pemerintah menyusul penurunan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik.
“Pada kuartal II 2015, perusahaan berencana untuk meninjau harga lagi dan percaya bahwa mereka dapat memiliki ruang untuk menaikkan harga jika permintaan lebih baik dari ekspektasi,” bunyi riset tersebut.
Manajemen Semen Indonesia mengungkapkan tidak ada aturan tertulis atau lisan yang mengharuskan perusahaan perlu melaporkan kepada pemerintah ketika mereka berencana menaikkan harga jual semennya.
“Harga dipotong kemungkinan untuk mencegah impor. Tahun lalu, impor semen mencapai 4 juta metrik ton (7 persen dari total permintaan 2014). Dengan potongan harga semen baru-baru ini, Semen Indonesia yakin akan mencegah impor yang masuk ke pasar Indonesia,” jelas riset tersebut.
Berdasarkan data yang dirilis Semen Indonesia, sepanjang tahun lalu perusahaan yang menjadi induk dari PT Semen Gresik, PT Semen Padang, dan PT Semen Tonasa tersebut berhasil menjual sebanyak 26,35 juta ton naik 3,2 persen dibandingkan penjualan 2013 sebanyak 25,53 juta ton.
(gen)