PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menerbitkan surat utang Non Convertible Debentures (NCD) setelah sebelumnya manajemen bank pelat merah ini mengurungkan niat penerbitan surat utang global (global bond) senilai US$ 850 juta, menyusul masih jeleknya kondisi ekonomi dunia.
Meski enggan menyebut jumlahnya, Direktur Keuangan Bank Mandiri, Pahala N. Mansury mengatakan pihaknya akan memutuskan rencana ini satu hingga dua minggu kedepan lantaran saat ini tengah mencari dana diluar Dana Pihak Ketiga (DPK).
“Sudah pasti kita jalankan adalah rupiah. Bukan obligasi, dan jangka waktunya pendek, enggak jauh jauh dari NCD. Hal ini baru satu dari beberapa instrumen yang kita kaji,” ujarnya di Jakarta, Jumat (24/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, sepanjang kuartal I 2015 Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 5,1 triliun, naik 4,3 persen ketimbang periode yang sama pada tahun lalu. Sementara untuk penyaluran kredit perseroan tumbuh 13,3 persen menjadi Rp 532,8 triliun.
Secara sektoral, komposisi penyaluran kredit terbesar yaitu 86,3 persen untuk sektor produktif. Sementara 13,7 persen disalurkan ke sektor konsumer dari total kredit (bank only). Di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit Rp 72,39 triliun, naik 12,1 persen.
Kredit Macet Naik
Di sisi lain, kendati pertumbuhan kredit Bank Mandiri tercatat positif namun hal tersebut dibarengi dengan naiknya kredit macet (Non Performing Loan/NPL) menjadi 0,89 persen pada kuartal I 2015. Padahal di periode yang sama tahun lalu besaran kredit macet Mandiri hanya mencapai 0,67 persen.
“Dari segmen, kredit macet yang terbesar datang dari small business dan commercial,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin.
Dia mengungkapkan, kedua segmen tersebut menyumbang kredit macet lebih dari 1 persen. Rinciannya, small business 3 persen, dan commercial 1,6 persen. Untuk menanggulangi hal tersebut, pihaknya menjaga cadangan (provisi) di level 150 persen dari jumlah total kredit macet.